Pekanbaru (ANTARA News) - Timnas skateboard Indonesia selaku tuan rumah berharap bisa membuat kejutan pada Asian Games 2018, yang akan berlangsung di Jakabaring Sport City Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

"Sebagai tuan rumah kita berharap bisa dapat emas, memang sejauh ini rival paling berat adalah Jepang," kata Pelatih Kepala Skateboard Timnas Indonesia, Jojaya Charles Kusuma ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan skateboarder andalan Timnas hingga kini terus melakukan persiapan. Salah satunya adalah ikut serta dalam pertandingan skatboard di Singapura pada awal Agustus ini.

Menurut pria yang akrab disapa Charlie Hobbies ini, peta kekuatan skateboad Asia masih didominasi oleh Jepang. Negara matahari terbit itu memberikan perhatian besar kepada para skateboarder seperti arena dan pembinaannya. Bahkan, skateboard Jepang kini mulai unjuk gigi di taraf internasional, seperti Yuto Horigome yang beberapa kali sudah menyicipi podium "Street League Skateboarding" di Amerika Serikat.

Namun, Charlie Hobbies mengatakan beberapa negara lain sudah mulai membayangi dominasi skateboarder Jepang. Salah satunya adalah Tiongkok, yang sudah dua tahun terakhir membangun "pasukan" untuk Asian Games 2018 hingga ke Olimpiade 2020.

"China (Tiongkok) sudah lama bersiap. Mereka membentuk tim yang disebut Shaolin Skateboarders Army," kata Charlie.

Lalu terkait kans Indonesia, Charlie melihat atlet-atlet Timnas dengan persiapan yang mepet tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik. Indonesia akan mengoptimalkan enam atlet pada dua nomor yang dipertandingkan, yakni street dan park (bowl) untuk putra dan putri.

Untuk nomor park putra, Timnas Skateboard Indonesia akan menurunkan Sanggoe Dharma Tanjung dan Gregorius Aldwin Angka Widjaja. Sedangkan, untuk nomor street, ada Pevi Permana dan Jason Dennis Lijnzaat.

Nama-nama tersebut sudah cukup dikenal dalam olahraga skateboard Tanah Air. Pevi Permana adalah satu dari sekian banyak skateboarder Indonesia yang mendunia.

Berbagai raihan prestasi telah dia dapatkan mulai dari juara nasional tahun 2005 hingga 2015, juara Asia di tahun 2007, 2009, dan 2010, dan yang cukup membanggakan adalah masuk 40 Skateboarder terbaik dalam kejuaraan dunia skateboard di Amerika pada 2009.

Sedangkan, Sanggoe Dharma merupakan peringkat ketiga pada ajang FISE World Malaysia 2014, peringkat enam dunia di X-Games di Shanghai 2015, dan skateboarder Indonesia pertama yang berlaga di Street League (SLS) di Barcelona 2017.

"Saya berharap dari putra, terutama Sanggoe bisa tampil baik dan meraih medali emas.

Sementara itu, untuk atlet putri, Timnas Skateboard Indonesia hanya menurunkan dua atlet, salah satunya adalah Nyimas Bunga Cinta. Skateborder berusia 12 tahun ini akan turun di dua nomor. Sedangkan satu atlet lainnya adalah Aliqqa Kayyisa.

"Untuk putri tidak ada target medali karena pertama kali ikut pertandingan. Bunga Cinta ini masih level pemula, baru umur 12 tahun, tapi merupakan aset Indonesia karena punya bakat. Dia calon juara," imbuh Charlie.

Setiap nomor pada cabang olahraga skateboard akan memperebutkan dua medali emas, sehingga total ada empat emas Asian Games 2018 pada cabang olahraga ekstrim tersebut.

Setiap atlet pada tiap nomor saling bersaing untuk mendapatkan nilai tertinggi, mulai dari babak kualifikasi hingga final. Pada nomor street, setiap skater akan melalui sesi "run" dalam waktu 45 detik untuk beratraksi di semua rintangan.

Poin yang didapatkan tiap skater kemudian bisa bertambah pada sesi trik terbaik (best trick).

Setiap skaterboarder yang akan berlomba diberi waktu latihan pada tanggal 26 Agustus di arena Jaka Baring Sport City. Lomba untuk babak kualifikasi hingga final dimulai pada 28 hingga 29 Agustus 2018.

 
Jadwal pertandingan cabang olahraga roller sports Asian Games 2018. (ANTARA/HO/INASGOC)



Baca juga: Jusuf Kalla ingatkan pengemudi ojek online
Baca juga: Obor Asian Games singahi Kabupaten Ogan Ilir
Baca juga: Pesan Bambang Pamungkas untuk timnas Indonesia di Asian Games
Baca juga: Dua menteri siap bawa obor Asian Games di "Kota Tapis Berseri"




(F012/A020)

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018