"Saya harap dengan adanya pawai obor Asian Games 2018 ini, ikut mempromosikan juga bahwa perhelatan yang dimulai pada pertengahan Agustus tersebut adalah tingkatnya Asia, lebih besar dari SEA Games yang se-Asia Tenggara dan bukan ASEAN Games," kata Indra saat ditemui di Bandarlampung, Rabu.
Hingga Asian Games 2018 dalam hitungan beberapa hari lagi, memang masih ditemukan masyarakat yang memiliki anggapan bahwa turnamen olahraga multicabang yang akan dihelat pada Agustus hingga September nanti merupakan SEA Games atau ada juga yang salah sebut menjadi ASEAN Games.
"Ya itu dia sayang sekali. Makanya kemarin saya diundang pak Jokowi ke istana bareng sama dengan 'influencer' lain, artis-artis juga untuk bisa mempromosikan Asian Games ini," ujarnya.
Dengan hal tersebut, Indra mengatakan seperti terpanggil untuk turut mengemban tanggung jawab tersebut untuk bisa memberikan kontribusi bagi hajatan akbar Indonesia tersebut.
"Itulah juga kenapa dibuat pawai obor ini, agar selain terpromosikan bahwa pergelaran tersebut adalah Asian Games, agar seliuruh Indonesia bisa merasakan euforia bahwa Asian Games adalah milik Indonesia, gak cuma Jakarta dan Palembang," katanya.
Di Asian Games sendiri, Indra berharap Indonesia bisa yakin dan optimistis bisa berprestasi di ajang olahraga akbar se-Asia tersebut.
"Mudah-mudahan dengan dukungan masyarakat Indonesia yang semakin positif, Indonesia bisa mendapatkan emas lebih banyak, mudah-mudahan bisa jadi juara umum, walau target 10 besar, tapi kita kan tidak pernah tahu seperti apa nanti siapa tahu tiba-tiba menjadi juara umum," kata Indra menambahkan.
Indra Bekti sendiri, menjadi salah satu pembawa obor Asian Games dalam Pawai Obor di Bandarlampung yang diikuti juga oleh legenda olahraga Indonesia, Dedeh Erawati, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua INASGOC Erick Thohir, atlet lokal dan pejabat setempat.
Pawai obor Asian Games 2018 di Bandarlampung sendiri direncanakan berjalan sekitar 13 kilometer dari fly over Mal Bumi Kedaton jalan ZA Pagar Alam hingga ke Tugu Adipura di tengah kota Bandarlampung dan dimeriahkan oleh kehadiran dua gajah senior dari Taman Nasional Way Kambas bernama Agam dan Kartijah.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018