Jakarta (ANTARA News) - Laga Grup A tim nasional U-23 Laos versus timnas U-23 Hong Kong pada Jumat (10/8) mulai pukul 16.00 WIB di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, menjadi pembuka pertandingan cabang olahraga sepak bola Asian Games XVIII 2018.

Partai ini menjadi penting untuk dimenangkan oleh kedua tim. Sebab, setelah laga tersebut, mereka akan menemui kesebelasan lain di Grup A yang di atas kertas akan menyulitkan yakni Palestina, Taiwan dan tentu saja tuan rumah Indonesia.

Jika melihat sekilas, Hong Kong yang lebih berpengalaman di Asian Games tentu saja lebih diunggulkan dari Laos.

Sejak Asian Games menerapkan regulasi seluruh peserta sepak bola putra menurunkan pemain berusia maksimal 23 tahun atau U-23 dengan tambahan paling banyak tiga pesepak bola senior (berumur di atas 23 tahun) pada tahun 2002, timnas U-23 Hong Kong tidak pernah absen dari Asian Games.

Baca juga: Sepak bola jadi pertandingan pertama Asian Games 2018

Dari performa di Asian Games 2002, 2006, 2010, 2014 tersebut, pencapaian tertinggi timnas U-23 Hong Kong adalah lolos ke fase 16 besar yaitu di edisi tahun 2010 dan 2014.

Sementara, selain nantinya di Asian Games 2018, timnas U-23 Laos tercatat baru tampil di Asian Games 2014, Korea Selatan, dengan catatan tiga kali kalah dari tiga pertandingan.

Hong Kong juga memiliki materi pemain yang lebih baik dibandingkan Laos. Salah satu pemain Hong Kong yang patut menjadi perhatian adalah gelandang Remi Dujardin, pesepak bola yang bermain di Amerika Serikat. Dia membela tim sepak bola Universitas St. Bonaventure di divisi satu kompetisi tingkat perguruan tinggi (NCAA) Amerika Serikat.

Dujardin merupakan pemain rutin di NCAA. Dikutip dari media "South China Morning Post", pada tahun 2017, pemain berumur 21 tahun itu bermain 19 kali di mana 17 laga di antaranya sebagai pemain utama.

"Dia tidak hanya gelandang yang kuat, tetapi juga sangat berteknik. Kami mempunyai harapan padanya," ujar pelatih timnas U-23 Hong Kong Kenneth Kwok Ka-lok.

Sementara Laos diketahui menurunkan pemain-pemain liga lokal di berbagai turnamen internasional. Dengan materi seperti itu, tidak ada prestasi yang menonjol dari Laos.

Bahkan di turnamen tingkat Asia Tenggara, timnas U-23 Laos sulit untuk bersaing. Seperti di SEA Games, sejak tahun 2001 di mana SEA Games menerapkan aturan pemain U-23, Laos hanya sekali lolos ke empat besar yakni tahun 2009 di mana mereka menjadi tuan rumah. Sisanya, dari tahun 2001-2017, mereka gagal lolos dari fase grup.

Melihat kondisi tersebut, timnas U-23 Hong Kong tentu dijagokan untuk meraup tiga angka atas Laos. Akan tetapi, kalau Laos tampil luar biasa, pantang menyerah dan dinaungi keberuntungan, hasil lain dapat saja terjadi.

Baca juga: Peluang sepak bola Indonesia lolos grup A

Baca juga: Tim sepak bola grup A berlatih di lapangan halim

 

Pewarta:
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018