Baca juga: Sepak Bola - Palestina kontra Taiwan berakhir imbang 0-0
Bagaimana tidak, mereka tidak bisa memasukkan bola walau membuat 19 kali lesakan bola tepat sasaran ke gawang Taiwan dari 38 kali percobaan.
Mereka pun menguasai pertandingan dengan 64 persen penguasaan bola dan mengurung Taiwan hampir sepanjang laga.
"Kami menganggap hasil itu sebagai pelajaran. Di pertandingan berikutnya, kami akan bermain lebih baik dan lebih kuat," ujar pelatih timnas U-23 Palestina Ayman Sandouqa.
Frustrasi tidak bisa mencetak gol dan gagal menembus pertahanan rapat Taiwan, Palestina pun mencari pelampiasan di laga mereka berikutnya melawan Laos di Grup A pada Minggu (12/8) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, mulai pukul 16.00 WIB.
Peluang Palestina untuk menghujani Laos dengan gol sangat terbuka. Pasalnya, Laos yang dilatih Mike Wong datang ke pertandingan tersebut dengan kondisi terluka usai kalah 1-3 dari Hong Kong.
Skor itu membuat Laos tampak rapuh di lini belakang. Apalagi, salah satu gol Hong Kong dihasilkan dari bunuh diri gelandang Lathasay Lounlasay.
Keadaan seperti ini yang membuat Laos akan menjadi sasaran empuk para penyerang Palestina seperti Shehab Qumbor dan Oday Dabbagh.
Lini serang Laos juga akan sangat sulit menembus blokade deretan bek Palestina yang dipimpin kapten timnas senior Palestina, juga kapten di timnas U-23 Palestina, Abdallatif Albahdari yang bertandem dengan bek Michel Termanini yang berlaga untuk klub Swedia, AFC Eskilstuna.
Peluang Laos untuk meraih tiga angka dari Palestina sangat kecil. Bahkan hasil seri bakal terasa bagai kemenangan.
Sementara untuk timnas U-23 Palestina, hasil imbang dari Laos akan tampak seperti kekalahan dan itu dapat menyulitkan mereka lolos dari fase grup. ***4***
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018