"Dalam persiapan Asian Games kami seoptimal mungkin menyambut negara-negara di Asia agar lancar. Kami menerjunkan 35 tenaga ahli untuk perawatan atlet dan ofisial," ujar Direktur Utama RSHS Bandung, Nina Susana Dewi di Bandung, Senin.
Nina merinci, 35 tenaga medis khusus itu terdiri atas 25 dokter umum dan 10 dokter spesialis yang terdiri dari dokter bedah saraf, dokter anestesi, dokter ortopedi, dokter bedah, dan dokter ahli jantung.
RSHS juga menyiapkan dua ambulan standar internasional yang diterjunkan langsung ke tempat olahraga dengan resiko tinggi seperti arena sepeda gunung dan jalan raya di Subang.
"12 tenaga perawat disiapkan yang bertugas dalam sistem shift, pagi, siang, dan malam," kata dia.
Sementara itu, Ketua Tim Medis Asian Games RSHS, Doddy Tavianto mengatakan, RSHS ditunjuk langsung oleh INASGOC sebagai rumah sakit rujukan penyelenggaraan Asian Games.
Ia menjelaskan, alur teknis para atlet maupun ofisial yang akan dirawat di RSHS itu menunggu rekomendasi dari medical center yang ada di setiap arena.
Ada tiga alur sebelum para atlet maupun ofisial dapat dirawat di RSHS. Pertama, atlet dirawat di Medical Station yang ada di arena, kemudian merekomendasikan ke Medical Center, setelah itu tim dari RSHS akan bergerak apabila pasien membutuhkan perawatan intensif.
"Medical Center akan mengontak kami (RSHS), dan RSHS akan langsung memobilisasi pasien atau atlet," kata dia.
Dari sisi pelayanan, RSHS juga mengubah sementara ruang observasi menjadi ruang perawatan operasi minor bagi atlet yang mengalami cedera.
"Jadi kita menyiapkan fast track bagi pasien apabila dalam kondisi darurat. Kita harapkan dengan penambahan tenaga, pasien asian games yang masuk ke RSHS bisa dipercepat," katanya.
Menurut Doddy, ada dua arena olahraga yang akan menjadi atensi RSHS yakni Stadion Si Jalak Harupat untuk sepak bola, dan Subang untuk pertandingan sepeda gunung dan road race.
(KR-ASP/A020).
Baca juga: 1.805 tenaga kesehatan dikerahkan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018