Palembang (ANTARA News) - Tim nasional sepak bola putri Indonesia menargetkan kemenangan pada laga perdana melawan Maladewa di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (16/8).

Timnas yang tergabung dalam Grup A bersama Korea Selatan, Chinese Taipee dan Maladewa berharap kemenangan di pertandingan pembuka ini dapat menaikkan mental pemain demi tercapainya target lolos ke babak selanjutnya.

Pelatih timnas, Satia Bagdja Ijatna, di Palembang, Rabu, mengatakan, untuk meraih hasil positif di awal ini, para pemain harus bermain lepas (tanpa beban) agar bisa tampil maksimal.

"Pemain diharapkan nothing to lose saja. Jangan merasa terbebani, karena bermain di pertandingan pertama itu biasa sulit untuk lepas. Lihat saja tim putra baru bisa ada golnya di menit 65," kata dia.

Satia tidak membantah bahwa peluang Indonesia sangat terbuka untuk memenangkan pertandingan tersebut karena bertindak sebagai tuan rumah yang tentunya membuat pemain akan lebih termotivasi. Selain itu, berdasarkan rangking FIFA, Indonesia juga jauh lebih baik yakni di peringkat 77, sedangkan Maladewa 119.

Baca juga: Timnas Sepak Bola putri tahu kekuatan maladewa dari Rani Maulina

Bukan hanya itu saja, Timnas juga sudah melakukan persiapan cukup matang selama enam bulan dengan mengikuti sejumlah turnamen dan uji coba.

Turnamen terakhir yang diikuti Timnas yakni Piala AFF pada Juni 2018 yang berakhir di peringkat empat Grup B dari lima tim. Timnas hanya imbang 0-0 dari Singapura, kalah telak atas Vietnam 0-6 dan Myanmar 1-6 dan imbang 3-3 dari Filiphina.

Sementara untuk uji coba, Timnas juga sempat menjajal pertandingan persahabatan dengan Thailand meski harus kemasukan 13 gol dan hanya mencetak tiga gol.

Menurut Satia, Indonesia sulit untuk berbicara di kompetisi internasional lantaran sudah tiga tahun absen, selain itu di dalam negeri juga tidak ada liga khusus sepak bola putri. Bahkan ketika mengikuti AFF 2018, Timnas dalam status tidak memiliki rangking FIFA.

Terlepas dari persoalan kurangnya jam terbang, menurut Satia telah terjadi peningkatan signifikan terhadap performa pemain.

"Tren terus membaik, terutama setelah melawan Thailand (wakil zona Asia Tenggara di Piala Dunia 2019) karena pemain sudah bisa mengukur kemampuannya. Setidaknya saat ini mereka sudah lebih percaya diri," kata Satia.

Sementara itu, gelandang timnas putri Danielle Daphne mengatakan dirinya sudah tidak sabar untuk bermain di pertandingan Asian Games.

 "Apa yang kami nantikan sejak berbulan-bulan lalu akhirnya sudah di depan mata. Kami mengharapkan doa dari seluruh rakyat Indonesia, semoga kami bisa memberikan yang terbaik," kata Danielle.

Bagi Danielle, Asian Games laksana mimpi karena jika tidak menjadi tuan rumah maka berat bagi timnas bisa mendapatkan tiket turun di multi event ini.

"Saya bahkan menunda masuk perguruan tinggi demi persiapan untuk mengikuti Asian Games," kata dia.

Baca juga: Timnas sepak bola putri Indonesia benahi penyelesaian akhir

 

Pewarta:
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018