Palembang (ANTARA News) - Lapangan tenis Jakabaring Sport City, Palembang, akan menjadi saksi perjuangan petenis-petenis terbaik dari Benua Kuning (Asia) dalam perhelatan Asian Games 2018.

Indonesia sebagai tuan rumah menurunkan masing-masing dua perwakilan di lima nomor pertandingan yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran, untuk merealisasikan target mereka satu medali perunggu.

"Target kami satu perunggu dari manapun di tiga nomor yang menjadi andalan kami yakni ganda putri, ganda putra dan ganda campuran," kata Manajer tim Indonesia Dedy Prasetyo di Jakabaring, Palembang, Sabtu.

Tiga nomor tersebut memang menjadi andalan Indonesia di Asian Games 2018 ini jika melihat peringkat unggulan para pemain Indonesia dari lima nomor pertandingan dengan peringkat yang lebih baik dibanding nomor tunggal putra dan tunggal putri.

Di ganda putri, Indonesia diwakili dua pasangan yakni Beatrice Gumulya/Jessie Rompies dan duet non unggulan Joleta Budiman/Deria Nur Haliza.

Peluang terbesar nomor ini ada di Beatrice/Jessie yang menempati unggulan enam. Selain itu, jika melihat calon lawannya yang akan dihadapi duet ini dengan duet Erina Hayashi/Moyuka Uchijima (Jepang) di putaran pertama, tampaknya mereka akan mulus melaju cukup jauh dalam turnamen.

"Beatrice/Jessy kemungkinan bisa melaju ke perempat final dengan mulus jika melihat lawan mereka yang non unggulan di putaran-putaran awal. Kemungkinan hadangan terbesar mereka baru ada pada perempat yakni ketika menghadapi unggulan satu Chan Yung Jan/Chan Hao Ching (Taiwan)," ujar pelatih sektor putri Deddy Tedjamukti.

Dalam ganda campuran, pasangan Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi yang ditemani duet David Agung Susanto/Jessy Rompies, menjadi andalan Merah Putih di nomor ini.

Rungkat/Aldila yang menjadi unggulan 11, mendapatkan "bye" di putaran pembuka dan melawan pasangan Pakistan Sarah Mahboob Khan/Muzammil Murtaza di putaran dua.

"Ganda campuran harus berjuang dari awal. Terlebih David/Jessy yang sejak putaran pertama harus lawan pasangan Korea Selatan Ji-Hee Chol/Young Seok Kim dan jika lolos akan menghadapi duet Jepang unggulan pertama Makoto Ninomiya/Yasutaka Uchiyama," ujar Deddy lagi.

Di ganda putra, Indonesia bisa disebut mengandalkan pasangan duet Justin Barki/Christopher Rungkat yang diturunkan bersama satu pasangan lainnya, David Agung Susanto/Ignatius Anthony Susanto.

Justin/Rungkat yang didapuk sebagai unggulan delapan dan mendapat "bye", kemungkinan tidak akan mengalami kesulitan di putaran dua menghadapi wakil Jepang non unggulan Yuya Ito/Yosuke Watanuki.

Duet yang cukup moncer prestasinya di tanah air ini yang kerap kali menjuarai turnamen level Futures, dinilai baru akan menghadapi tantangan di putaran tiga yang kemungkinan melawan unggulan sembilan asal Chinese Taipei Chun Hun Wong/Pak Long Yeung, atau di perempat final yang berpotensi lawan unggulan dua Sanchai Ratiwatana/Sonchat Ratiwatana (Thailand).

"Jika melihat undian, di mana Susanto bersaudara yang bermain sejak putaran pertama akan menghadapi unggulan utama di putaran dua, pasangan Christopher/Justin kemungkinan lebih ada peluang. Tapi mudah-mudahan semua ada kesempatan dan bisa main sesuai harapan," ujar pelatih sektor putra Febi Widhiyanto.

Adapun di kategori tunggal, Indonesia yang menurunkan M. Rifqi Fitriadi dan Anthony Susanto di tunggal putra serta Beatrice Gumulya dan Aldila Sutjiadi di tunggal putri terkesan "pasrah" mengingat status unggulan dan lawan yang akan dihadapi merupakan pemain unggulan.

Namun, meskipun demikian, Direktur Teknik Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) asal Belanda, Frank van Fraayenhooven, mengharapkan para pemainnya bisa berlaku layaknya pemburu yang mengejar kelinci buruannya.

"Kita tidak bisa berbicara main di 16 besar atau delapan besar saat ini, semua harus berproses pelan-pelan. Saya menginginkan para pemain saya harus seperti pemburu yang terus mengejar kelinci itu tanpa peduli rintangan yang dihadapi. Jadi para pemain harus terus berjuang tak peduli peringkat dan reputasi lawan yang dihadapi, karena mereka juga bisa cedera atau apapun," ujar Frank.

Cabang tenis di Asian Games 2018 akan dimainkan pada Minggu (19/8) di Lapangan Tenis Jakabaring, Palembang, dengan pertandingan perdana dimainkan pada pukul 10:00 WIB serentak di tujuh lapangan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018