Jakarta (ANTARA News) - Tim sofbol putri Indonesia menurunkan pemain termudanya di keseluruhan tim yang bermain sebagai pitcher atau pelempar di ajang Asian Games 2018.

Adhisty Deynira Nuranjani, atlet kelahiran 27 September 2001, berasal dari klub Reds Bull, berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.

Remaja 16 tahun yang akrab disapa Adhisty itu merupakan pemain termuda di timnas Indonesia. Adhisty yang mengenakan nomor punggung 26 masuk pada inning ke-3 saat pertandingan melawan China, menggantikan Lidia Krey sebagai starter.

Namun, pergantian pitcher tersebut tidak mampu menghindarkan Indonesia dari kekalahan telak 0-14 melawan China, yang berimbas Mercy rule.

Kekalahan timnas sofbol putri Indonesia diderita sejak inning pertama. Laga ini tergolong laga berat bagi tuan rumah, mengingat China merupakan peringkat 12 dunia 2018.

Mercy Rule adalah keadaan di mana ketika memasuki Inning ke empat namun salah satu tim sudah tertinggal lebih dari atau sama dengan 14 poin, maka pertandingan akan dihentikan.

Baca juga: Kalah telak, tim sofbol putri Indonesia berimbas "mercy rule"
Baca juga: Sofbol putri Indonesia hadapi runner up dunia pada pertandingan kedua


Kalah postur tubuh dan kecepatan membuat pemain Indonesia tampak kepayahan ketika menahan laju pukulan pemain timnas China.

"Secara keseluruhan saya kira Indonesia sudah mengalami banyak peningkatan dari sisi agresifitas, namun perlu ditingkatkan di sisi dasar dan lainnya," kata Pelatih China Teresa Wilson kepada Antara.

Sejak inning pertama Indonesia sudah tertinggal 0-6 dari China. Respon yang terlambat dari pemain tim Indonesia di lapangan atas hasil pukulan dari tim China membuat para pelari dengan mudah melewati base per base. (*)

Pewarta:
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2018