"Semua persiapan sangat bagus, tempatnya juga sangat sempurna, dan saya merasa bangga, paralayang pertama kali ada di Asian Games," kata Brink saat meninjau arena Paralayang di Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Brink datang meninjau lokasi dan memantau pelaksanaan perlombaan bersama Presiden Air Sport Federation of Asia (ASFA) Mubarak Swilim Al Swilim, didampingi Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yuda, dan Wakil Sekretaris Jendera Pengurus Besar Faderasi Aerosport Indonesia (FASI) Agung Sasongko.
Menurut Brink, ini pertama kalinya paralayang masuk sebagai salah satu cabang olahraga di Asian Games, setelah sebelumnya sudah lebih dulu masuk dalam Sea Games 2011 yang juga di Indonesia.
Butuh perjuangan panjang untuk bisa memasukkan paralayang atau olahraga kedirgantaraan ini ke dalam Asian Games. Perjuangan itu dimulai dari tahun 2008 sejak Asian Beach Games I di Bali.
"Cukup lama kita menanatikan olahraga ini masuk ke event besar seperti Asian Games. Dan untuk pertama kalinya, masuk ke Asian Games, ini sebuah kebanggaan," kata Brink.
Walau pertama kali, lanjutnya, tapi ia melihat kesiapan panitia dalam melaksanakan juga cukup bagus, publikasinya juga baik, dan banyak anak-anak muda yang ikut terlibat di dalam pelaksananan kejuaraan ini.
"Saya puas melihatnya," kata Brink.
Sementara itu, Presiden Air Sport Federation of Asia (ASFA) Mubarak Swilim Al Swilim menambahkan, masuknya paralayang ke Asian Games untuk pertama kalinya merupakan hasil kerja sama semua pihak, mulai dari FAI, FASI, ASFA, pemerintah, dan organisasi lainnya.
"Keberhasilan ini tidak akan tercapai tanpa adanya kerja sama semua pihak baik itu FAI, ASFA, dan pemerintah," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Mubarak, semua berkumpul di Gunung Mas Puncak adalah untuk merayakan keberhasilan masuknya paralayang dalam Asian Games.
"Sekarang kita merayakannya di sini, dan kita juga siapkan untuk masa depan," kata Mubarak.
Cabang olahraga paralayang untuk Asian Games 2018 diikuti 17 negara dengan 112 atlet atau pilot. Ada dua kategori yang dilombakan yakni akurasi atau ketepatan mendarat (accurasy) dan lintas alam (cross country).
Tanggal 19 Agustus 2018 telah dimulai aktivitas untuk latihan resmi untuk kategori ketepatan mendarat, terdapat 94 atlet atau pilot yang ikut dalam babak pertama ini.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018