“Sempat merasa grogi karena untuk pertama kalinya tampil sebagai tunggal pertama. Apalagi ini adalah turnamen besar dan Indonesia menjadi tuan rumah,” kata Gregoria di Jakarta, Minggu.
Meskipun demikian, pemain berusia 19 tahun yang kini berada di peringkat 22 dunia tersebut mampu menunaikan tugas yang diemban dengan baik. Ia menyumbang angka pertama untuk tim Indonesia setelah mengalahkan pemain andalan Hongkong Cheung Ngan Yi, meskipun harus bermain dalam tiga gim 19-21, 21-8, 21-18.
“Perasaan grogi itu harus diatasi. Saya berusaha bermain yang terbaik saja. Tampil sebagai tunggal pertama tidak boleh dijadikan sebagai beban,” katanya.
Posisi sebagai tunggal pertama di tim bulu tangkis putri Indonesia biasanya diisi oleh Fitriani. Namun, di pertandingan babak pertama beregu putri, Fitriani justru tampil sebagai tunggal kedua. Penempatan tunggal putri pertama dan kedua dilakukan berdasarkan peringkat pemain. Gregoria memiliki peringkat yang lebih tinggi dibanding Fitriyani yang kini berada di peringkat 40 dunia.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018