Pakistan langsung menggebrak pertahanan Mongolia melalui permainan inspiratif Asif Nadeem dan Sheraz di depan jala.
Bola-bola spike menyilang keduanya, yang sulit diantisipasi oleh libero Buyanjargal Zolboot, menjadi pembeda di set pertama.
Total 13 spike menjadi kunci kemenangan Pakistan untuk unggul 25-16 di set pertama yang berlangsung selama 21 menit.
Pada set kedua, Mongolia yang bermain lebih sabar langsung mengambil alih kendali permainan. Spike keras kapten Davaajargal Altankhuyag bahkan menjadikan skor 11-6.
Namun, Pakistan yang telat panas langsung mengejar ketertinggalan hingga pengembalian bola Muhammad Idress menjadikan keunggulan 15-13.
Setelah itu, skor ketat terjadi 15-15, 16-16 dan 17-17 karena kedua tim sama-sama ulet dalam mengejar pengembalian bola lawan.
Meski demikian, Pakistan terlihat unggul pengalaman karena mampu lepas dari tekanan, hingga akhirnya unggul 21-17 setelah bola pengembalian Altangerel Enkhee keluar lapangan.
Tim asuhan Hamid Movahedi semakin tak terkejar dan menutup set kedua 25-19, setelah spike keras Murad Jehan gagal dikembalikan oleh pertahanan Mongolia.
Pada set ketiga, Pakistan yang tidak mau kehilangan momentum langsung unggul cepat 8-1. Bahkan Nasir Ali dkk makin diatas angin setelah unggul 16-8.
Semangat Mongolia juga semakin mengendur setelah tidak mampu mengembalikan spike-spike keras yang dilancarkan Pakistan.
Pakistan yang mempunyai kualitas diatas rata-rata pemain Mongolia langsung menutup set ketiga dengan 25-14.
Menurut rencana, Pakistan dan Mongolia akan kembali bertanding melawan tim kuat Iran masing-masing pada Rabu (22/8) dan Jumat (24/8).
Grup B hanya diisi oleh tiga tim, yaitu Iran, Pakistan dan Mongolia.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018