Tiara merupakan atlet Indonesia ketiga yang mampu menyumbangkan emas. Pebalap asal Semarang itu membukukan waktu dua menit 33,056 detik disusul pebalap Thailand, Vipavee Deekaballes yang meraih perak dan pebalap Indonesia lainnya Nining Porwoningsih meraih perunggu.
Sedangkan Khoiful Mukhib mampu mematahkan prediksi karena yang diunggulkan sebelumnya adalah Popo Arip Sejati. Pebalap yang juga juara nasional 2018 itu membukukan waktu dua menit 16,687 detik disusul pebalap Chinese Taipei Sheng Shang Chiang di posisi dua dan pebalap Thailand, Suebsakun Sukchanya dengan perunggu.
Bonus Rp2,5 miliar ini merupakan akumulasi bonus dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebesar Rp1,5 miliar dan Rp1 miliar dari Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI).
"Apa yang diraih oleh Tiara dan Mukhib adalah hasil latihan terprogram dan dukungan kita semua. Untuk bonus sudah kami siapkan," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.
Dengan meraih dua emas, target PB ISSI sendiri bisa dibilang sudah terpenuhi 50 persen karena targetnya adalah empat emas sesuai disiplin yaitu road race, track, BMX dan MTB (downhill dan sepeda gunung). Sedangkan target dari pemerintah adalah satu emas.
Peluang untuk menambah emas memang masih terbuka. Selain sepeda gunung dan road race di Subang, Jawa Barat, peluang juga berasal dari disiplin BMX. Pebalap putra memiliki peluang lebih besar untuk menambah medali.
"Untuk BMX putra kami menurunkan Tony Syarifudin dan I Gusti Bagus Saputra," kata manajer tim balap sepeda Indonesia, Budi Saputra.
Tony Syarifudin merupakan pebalap BMX senior yang pernah merasakan ketatnya balapan di Olimliade Brazil. Sedangkan I Gusti Bagus Saputra merupakan peraih emas SEA Games 2017 Malaysia. ***4***
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Imam Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2018