Hebatnya, Aldila mendapatkan kemenangan ini usai mampu bangkit dari "kehancuran" di set pertama oleh Plipuech 3-6.
Tak mau mengulangi kesalahana yang sama, Aldila berusaha memperbaiki pola dan sekuat tenaga menjaga konsistensi permainannya.
Akhirnya, walau dengan susah payah dan beberapa kali harus deuce dalam beberapa gim, pertandingan tersebut berakhir bagi kemenangan Aldila dengan skor akhir 3-6, 6-4, 6-4.
"Di pertandingan tadi, saya hanya fokus poin per poin tidak mau memikirkan apalagi terbebani ketinggalan di set pertama, saya lakukan terbaik saja," kata Aldila di Jakabaring, Palembang, Senin.
Kendati demikian, Aldila mengakui lawan yang ia hadapi kali ini memang tidak mudah. Karena Plipuech memang lebih berpengalaman dari mantan atlet NCAA Amerika tersebut.
"Pertandingan ini dia memang lebih diunggulkan karena secara peringkat juga dia lebih baik dan merupakan tantangan tersendiri. Tapi saya berusaha itu tidak mempengaruhi saya dan fokus pada permainan saya," kata Aldila.
Di putaran tiga atau fase 16 besar nanti Aldila akan menghadapi wakil Jepang unggulan lima Miyu Kato. Kendati menghadapi unggulan, Aldila belum memutuskan strategi apa yang akan ia terapkan di 16 besar nanti.
"Ya saat ini saya fokus pemulihan dulu, masalah strategi lihat nanti dengan pelatih," kata Aldila.
Dengan hasil ini, Aldila menjadi satu-satunya perwakilan tuan rumah di tenis Asian Games 2018 nomor tunggal putri setelah Beatrice Gumulya harus menyerah dari pemain India Raina Ankita Ravinderkrishan 2-6, 4-6.
Bagi Raina, kemenangan atas Beatrice ini bisa dibilang menjadi ajang balas dendamnya atas kekalahan dalam Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG) di Ashgabat, Turkmenistan, 22 September 2017 yang juga dengan straight set dengan skor 3-6, 4-6.
"Tidak-tidak, itu bukan motivasi saya. Karena bagi saya tenis lebih kepada apa yang kita rasakan hari itu, gimana kita main di hari tersebut, gimana persiapan kita dan anda juga butuh keberuntungan sedikit," kata Raina di lain tempat.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018