Jakarta (ANTARA New) - Timnas putra bola tangan Malaysia kembali mengalami kekalahan, atau yang keempat kali beruntun, usai dikalahkan Chinese Taipei dengan skor 13-34 dalam lanjutan pertandingan babak utama grup 3 Asian Games 2018 di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur.

Pelatih kepala Malaysia Nizam Muhammad Ali Shamsul mengatakan walaupun kalah empat kali beruntun namun ia melihat di level intenasional seperti saat ini permainan pemainnya sudah berkembang dengan baik.

“Dengan permainan keempat ini permainan yang ditunjukkan oleh pasukan kami sudah ada perkembangan,” katanya.

Ia menilai bahwa permainan yang ditampilkan oleh timnya sudah sesuai dengan harapan dari tim pelatih Malaysia.

Menurutnya ada beberapa kelemahan dalam pertandingan terakhir, namun dirinya bersama tim pelatihnya akan berusaha memperbaiki kelemahan itu.

Untuk selanjutnya pada pertandingan berikutnya melawan Indonesia, timnya merasa perlu kerja keras lagi agar bisa menang dan mendapatkan poin.

Sementara itu kapten timnas bola tangan putra Chinese Taipe Yifan Chiu puas dengan pertandingan pada hari ini karena kembali memetik kemenangan dengan poin penuh.

“Kami puas dengan permainan pada hari ini. Selanjutnya kami akan mempersiapkan diri lagi sebelum bertemu dengan tuan rumah Indonesia pada 24 Agustus,” tambahnya.

Sejak menit awal Chinese Taipei sudah melakukan serangan sehingga membuat tim Malaysia kewalahan. Usai peluit babak pertama dibunyikan, skor di papan skor menunjukkan Chinese Taipe 19 dan Malaysia 6.

Di babak kedua, tim Chinese Taipei tak mengendorkan serangannya, dan sampai pada menit ke-53 skor sudah menunjukkan 31-12 untuk keunggulan Chinese.

Gempuran Chines Taipei terus ditingkatkan, sehingga pada menit ke-57 Younting Lin kembali menambah skor sehingga angka di papan skor 34 setelah sebelumnya Dimenit yang sama Kar Muhammad Abdul berhasil memperkecil keunggulan dari Chinese Taipei.

Sampai peluit akhir babak kedua dibunyikan skor 13-34 untuk Chinese Taipei

      

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018