Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Filipina, Joseller Guiao, mengaku tak melihat hasil pertandingan penyisihan Grup D bola basket Asian Games 2018 melawan China sebagai kekalahan, kendati papan skor di Hall Basket Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa, memperlihatkan kemenangan 82-80 bagi sang lawan di akhir laga.

Pasalnya, menurut Guiao tim yang saat ini berlaga mewakili FIlipina di Asian Games 2018 baru terbentuk dua pekan lalu ditambah lagi salah satu pilar andalan mereka di turnamen kali ini, Jordan Clarkson, baru bergabung lima hari yang lalu.

"Saya tidak melihat ini sebagai kekalahan," kata Guiao ditemui seusai pertandingan.

"Kami membentuk tim ini dua pekan lalu dan menambahkan Clarkson belakangan. Penyesuaiannya memang tidak mudah," ujarnya menambahkan.

Filipina memang tampil cukup meyakinkan di laga itu, setelah sempat unggul di awal laga, mereka lebih banyak tertinggal dari China hingga memasuki kuarter pamungkas.

Setelah sempat berbalik unggul, Filipina kehilangan keunggulan mereka dan akhirnya kalah 80-82 saat mereka menyudahi pertandingan dengan sebuah percobaan tembakan tripoin yang ditolak keranjang.

Di laga debutnya untuk Filipina, Clarkson tampil cukup gemilang dengan catatan 28 poin, 8 rebound dan 4 assist, diikuti Stanley Pringle dengan raihan 14 poin, sedangkan pemain naturalisasi lainnya Christian Karl Standhardinger membukukan 18 poin dan 8 rebound.

Baca juga: Filipina ditaklukkan China meski Clarkson borong 28 poin

Sayangnya, Clarkson melewatkan menit-menit akhir pertandingan di tepi lapangan karena mengalami kram. Setelah ia kembali melantai dengan tergopoh-gopoh Clarkson lantas melanggar Zhao Rui yang berujung dua lemparan bebas penentu kemenangan China.

"Clarkson mengalami kram di dua menit terakhir. Tapi meski tanpa dia kami bermain baik, memperoleh peluang untuk memenangkan pertandingan dengan percobaan tembakan terakhir, namun hal itu tidak terjadi," katanya.

Guiao melontarkan pujian untuk Clarkson yang dinilai tampil dengan kemampuan penuh untuk membela Filipina dan mengikuti sistem tim meski ia baru bergabung di sesi latihan sekira 4-5 hari yang lalu.

"Ia tiba 4-5 hari yang lalu dan bisa beradaptasi dengan sistem tim, itu memperlihatkan betul kemampuannya beradaptasi," katanya.

"Ia berperan besar, mencetak lebih dari 20 poin, menciptakan banyak peluang untuk kami. Bahkan setelah ia mengalami kram, ia masih mau melantai. Saya yakin ia mengeluarkan seluruh kemampuannya," ujar Guaio menambahkan.

Selain Clarkson, Guaio juga menyebut Pringle sebagai salah satu pemain yang tampil menonjol di timnya, termasuk ketika membawa Filipina unggul 80-77 atas China di menit-menit akhir, walau kemudian keunggulan itu terbuang begitu saja.

Baca juga: Aroma NBA di laga basket putra Filipina kontra China

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018