Bogor (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin Kambo meninjau arena Paralayang, Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Rabu.
   
Kehadiran Menpan-RB untuk memberikan selamat atas keberhasilan atlet paralayang menyumbang satu emas dan satu perak di nomor Ketepatan Mendarat (KTM) beregu putra dan putri 
   
"Alhamdulillah paralayang menyumbang satu emas dan perak, tentu kita harapkan dapat menambah medali lagi di nomor lainnya," kaya Syafruddin.
   
Selaku Chef de Mission (CdM) Indonesia, dirinya hadir untuk melihat kondisi semua atlet yang saat ini sedang berjuang meraih prestasi di Asian Games ke-18.
   
Khusus di Paralayang, menurutnya, olahraga ini sangat diminati dan terus berkembang, dan memberikan harapan bagi prestasi Indonesia karena termasuk dalam event internasional.
   
"Kita dukung paralayang akan dikembangkan terus, mohon doanya supaya ada tambahan medali bukan hanya di paralayang, tapi cabang lainnya. Supaya target yang digaung-gaungkan bisa tercapai," kata mantan Wakapolri tersebut.
   
Cabang olahraga Paralayang berhasil mewujudkan target menyumbang satu emas dan satu perak dari nomor Ketepatan Mendarat (KTM) beregu putra dan putri 
   
Indonesia menurunkan lima atlet putra yakni Aris Apriansyah, Joni Efendi, Jafro Megawangi, Hening Paradigma, Roni Pratama. 
   
Sedangkan beregu putri ada tiga atlet putri yakni Lis Adriana, Ike Ayu Wulandari, dan Rika Wijayanti.
   
Seluruh atlet telah menyelesaikan enam babak terbang nomor KTM beregu yang dimulai sejak tanggal 20 Agustus.
   
Untuk beregu putra, timnas Korea Selatan, harus puas meraih perak, disusul Thailand dengan perunggu. 
   
Sedangkan pada beregu putri, emas diraih oleh timnas Thailand, sedangkan perunggu diraih Korea Selatan.
   
Penyerahan medali akan dilakukan Kamis (23/8) besok.
   
Sementara itu, pertandingan paralayang masih berlanjut untuk nomor KTM perorangan putra dan putri, serta nomor lintas alam beregu putra dan putri.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018