Dalam laga yang berlangsung ketat ini, Jepang langsung mengambil inisiatif serangan dan unggul cepat 7-3 setelah spike Takuya Takamatsu gagal dihadang oleh pertahanan Kazakhstan. Pertahanan Kazakhstan berkali-kali jebol hingga Jepang unggul 14-7. Meski demikian, tim asuhan Igor Nikolchenko tidak mau menyerah dengan tetap melakukan serangan melalui spike Maxim Michshenko dan menyamakan kedudukan 17-17.
Setelah itu, Kazakhstan berkali-kali melakukan penempatan bola yang sulit diantisipasi blok pemain Jepang, bahkan spike Mikhail Ustinov menjadikan skor 24-22.
Kazakhstan yang tidak mau kehilangan momentum terus mempertahankan keunggulan dan merebut set pertama 25-22.
Pada awal set kedua, kedua tim langsung melakukan jual beli serangan, hingga blok Kazakhstan yang masuk ke bidang lapangan Jepang menjadikan skor 5-2.
Jepang yang tidak ingin kehilangan muka, mulai bermain menyerang dan spike Naoya Takano memperkecil skor menjadi 6-8.
Kazakhstan yang tidak ingin mengulangi kesalahan di laga pertama, terus menekan pertahanan Jepang yang digalang kapten Hideomi Fukatsu.
Duel dua tim top Asia ini terus berlanjut, hingga blok Jepang atas spike Maxim Michshenko menjadikan skor 12-12.
Selepas "technical time out," Jepang yang diasuh Gordon Mayforth asal Amerika Serikat langsung unggul 18-15 setelah pengembalian bola Kazakhstan melebar.
Namun, blok-blok rapat pemain Kazakhstan yang baik dalam menahan serangan tim negeri sakura mulai memberikan poin krusial dalam kedudukan 19-20.
Jepang yang unggul langsung tancap gas dan menutup set kedua 25-20, setelah pengembalian bola Naoya Takano menembus pertahanan lawan.
Skor ketat mewarnai jalannya awal set ketiga, terutama setelah spike Maxim Michshenko yang melebar menjadikan kedudukan 7-7.
Perolehan angka yang ketat membuat pertandingan semakin seru, terutama ketika Spike Takashi Dekita menyamakan skor 15-15.
Kazakhstan yang mempunyai keunggulan dalam blok-blok yang rapat kembali memimpin dalam kedudukan 23-20.
Namun, semangat Jepang yang tidak kenal menyerah kembali menyamakan angka 24-24, melalui penampilan heroik Naoya Takano.
Dalam keadaan deuce, aksi berbalas skor kembali terjadi, hingga akhirnya servis kapten Nodirkhan Kadirkhanov menutup set ketiga 27-25.
Kualitas dua tim yang setara, kembali menjadikan skor ketat 9-9 di set keempat, meski Jepang yang menemukan celah langsung unggul 15-11.
Spike keras Shunsuke Chijiki, memanfaatkan pertahanan Kazakhstan yang melemah, membuat kedudukan 22-15 untuk Jepang.
Perlawanan Kazakhstan di set keempat berakhir, setelah Jepang yang terlihat lebih semangat meraih set ini dengan 25-19.
Pada set penentuan, Kazakhstan yang unggul pengalaman langsung memimpin 7-4 melalui spike Aibat Netalin yang menembus blok pemain Jepang.
Namun, Jepang yang lebih berani dalam memulai serangan dapat menyamakan kedudukan 9-9, setelah spike Maxim Michshenko melebar.
Tim negeri sakura bahkan unggul 11-9, setelah serangan Kazakhstan gagal menembus blok Shunsuke Chinjiki dan Ryota Denda.
Pada momen kritis, spike Shunsuke Chijiki yang dinyatakan keluar, memberikan kegembiraan bagi Kazakhstan yang merasa telah memenangkan pertandingan.
Namun, wasit Ali Mahmoud Ebrahim asal Qatar setelah berdiskusi dengan penjaga garis menyatakan bola masuk dan memberikan angka bagi Jepang untuk kedudukan 16-16.
Setelah itu, Jepang mampu memanfaatkan momentum hingga akhirnya merebut set kelima 20-18, setelah pengembalian bola Kazakhstan melebar.
Dengan kemenangan ini, berarti Jepang mampu membalas kekalahan 1-3 dari Kazakhstan di ajang AVC Cup for Men yang berlangsung di Chinese Taipei pada 8-15 Agustus 2018.
Bagi Kazakhstan, kekalahan ini menutup peluang untuk bertahan di Asian Games, setelah sebelumnya menyerah 1-3 dari Myanmar dalam pertandingan yang berlangsung Senin (20/8).
Setelah ini, Jepang akan menghadapi Myanmar pada pertandingan yang berlangsung pada Jumat (24/8).
Pewarta: Satyagraha
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018