Ketua Komite Teknik Dewan Eksekutif Asosiasi Bola Basket Jepang, Tomoya ighashin, kepada Antara di Jakarta, Rabu, mengeluhkan sosialisasi yang minim kepada delegasi Asian Games 2018 untuk memperoleh tiket.
Dalam tim bola basketnya, kata Tomoya, terdapat empat orang delegasi yang tidak kebagian. Konsekuensinya, empat orang tersebut harus mencari tiket sendiri untuk bisa mendukung tim bola basket Jepang.
"Okay, kalau kami harus membeli, kami akan beli, tapi kami tidak diberitahu atau diberikan cara untuk mengakses tiket, padahal kami delegasi tim," kata Tomoya.
Tomoya saat bertemu Antara, masih bersusah payah untuk mendapatkan tiket pertandingan antara Jepang melawan Hong Kong dalam babak penyisihan Grup C bola basket putra Asian Games 2018, yang dijadwalkan berlangsung Rabu sore.
Tomoya berharap panitia penyelenggara INASGOC dapat memperbiki pelayanan untuk penjualan tiket. Karena kesulitan mendapatkan tiket, Tomoya mengaku koordinasi di tim Jepang menjadi kurang optimal.
"Mungkin ini hanya di cabang bola basket saja, saya lihat di beberapa cabang olah raga, masih lebih baik," ujar dia.
Selain itu, Tomoya menambahkan, lokasi pembelian tiket dengan arena pertandingan bola basket sangat jauh. Untuk naik bus antar-jemput yang disediakan panitia pun harus menunggu lama. Tomoya harus membeli tiiket pertandingan di pintu 7 Gelora Bung Karno, yang berjarak sekitar 800 meter dengan lokasi pertandingan di Hall Basket Gelora Bung Karno.
"Itu yang membuat kami sulit menyesuaikan waktu," ujar dia.
Meski demikian, pelayanan tiket, kata Tomoya, hanya menjadi salah satu masalah penyelenggaran Asian Games 2018. Selebihnya, dia memuji fasilitas makanan dan juga kesigapan serta keramahan panitia dalam mendampingi delegasi.
"Orang-orang di sini sangat ramah. Namun pelayanan tiket memang harus diperbaiki," ujar Tomoya, yang Mantan Pelatih Klub Hamamatsu Higashimikawa Phoenix di Liga Basket Jepang.
Baca juga: Calon penonton final bulu tangkis Asian Games berharap tiket tambahan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018