Palembang (ANTARA News) - Petenis putri China unggulan dua Asian Games 2018 Wang Qiang mengaku kagum pada lawannya di putaran perempat final yang menjadi wakil satu-satunya tunggal putri tuan rumah, Aldila Sutjiadi.

"Saya pikir dia hari ini bermain baik sebagai pemain muda.... Ketika di usia seperti dia, saya tidak bisa sebaik dia," kata Wang di Jakabaring, Palembang, Rabu.

Kendati baru pertama kali bertemu, Aldila yang dikalahkannya dengan skor 6-4, 6-3 di perempat final itu, dinilainya akan menjadi petenis yang baik di masa mendatang mengingat selain usia yang baru 23 tahun, wakil Indonesia tersebut memiliki potensi kemampuan untuk hal tersebut.

"Saya pikir dia akan bisa menjadi pemain hebat di masa depan karena dia memiliki servis bagus, ritten bagus dan dia pemain cerdas yang mampu mengacaukan lawan," ucapnya.

Saat mendengar pemain berperingkat 53 dunia tersebut melontarkan kekaguman padanya, Aldila merasa tersanjung dan pun berterima kasih atas pujian yang diberikan Wang dan bertekad akan meningkatkan kemampuannya demi tingkat profesional ke depannya.

"Ya senang ya kalau dia berkata seperti itu, artinya saya masih akan punya banyak hasil yang lebih bagus lagi ke depannya semoga saja bisa seperti dia nanti atau bahkan lebih. Tapi ada yang harus saya tingkatkan ke depannya karena untuk main dengan lawan yang sekelas Wang dan atasnya, butuh peningkatan pola bermain dan fisik," kata dia.

Kemenangan ini, mengantarkan Wang Qiang ke semifinal. Peraih satu gelat turnamen WTA tersebut akan ditantang oleh wakil Chinese Taipei Liang En-Shuo yang menumbangkan Zhang Ling (Hong Kong) di perempat final dengan skor 6-2, 6-0.

Adapun bagi Indonesia yang merupakan tuan rumah Asian Games 2018, harapan untuk mendapat medali di tunggal putri kandas seiring Aldila harus menghentikan langkah apiknya yang sempat mengalahkan pemain-pemain unggulan dalam perjalanan ke delapan besarnya, setelah sebelumnya, petenis tunggal putri lainnya Beatrice Gumulya tersingkir di 32 besar.

Baca juga: Aldila Sutjiadi terhenti di perempat final

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018