"Lawan-lawan yang turun di Asian Games 2018 merupakan yang terbaik dari negaranya masing-masing dan ada beberapa petinju yang menjadi juara Asia 2017 dan Olimpiade Rio de Janeiro 2018," kata Jhony Asadoma di Jakarta, Rabu.
Di tengah persaingan yang berat, petinju Indonesia untuk Asian Games 2018, ujar Jhony, sudah mempersiapkan diri dengan matang. Sepuluh petinju Indonesia yang yang terdiri dari tujuh pria dan tiga wanita sudah mengikuti uji coba pertandingan dan juga pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Manado, Sulawesi Utara sejak Oktober 2017.
"Kita kan sudah mempersiapkan seluruh petinju secara maksimal melalui pelatnas dan uji coba serta 'try out' ke luar negeri. Mereka sudah siap baik fisik, teknik, strategi dan mental. Dan, saya yakin tinju akan mampu memenuhi target satu medali emas,” kata Jhony yang masih menjabat sebagai Wakil Kepala Polda Sulawesi Utara.
Pelatih Tim Tinju Indonesia Bonix Saweho memastikan kondisi fisik petinju Indonesia sudah prima dan siap bertanding.
"Pokoknya, mereka siap tempur," ujarnya.
Saat ini, petinju Indonesia terus meningkatkan kesiapan mental dan teknis untuk bertanding melawa petinju-petinju dunia.
"Ya, memang berat persaingan karena ada beberapa nama petinju yang menjadi peserta memiliki prestasi di Asia, dunia dan Olimpiade," ujarnya.
Prestasi Tinju Indonesia di Asia pernah cemerlang pada dekade 1970-an dan 1990-an. Terakhir petinju Indonesia menyabet emas pada saat Asian Games 1990 di Beijing, China. Selanjutnya, Indonesia hanya meraih perunggu di Asian Games 1994 yang diselenggarakan di Hiroshima, Jepang.
Adapun cabang olahraga tinju Asian Games 2018 akan dipertandingkan pada 24 Agustus hingga 1 September 2018. Pertemuan Teknis dan Undian akan digelar pada Kamis (23/8) esok di Kemayoran, Jakarta.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018