Pada pertandingan hari ke tiga, Rabu, yang hanya mempertandingkan satu kelas 69 kilogram putra, karena banyaknya peserta yang mencapai 14 lifter, prestasi tertinggi angkatan di snatch seberat 151 kg dari lifter Korea Utara O Kang Chol sedangkan rekor Asian Games milik lifter senegaranya Kim MH dengan berat angkatan 160 kg, sementara rekor dunia senior dan Asia milik lifter China Liao H dengan berat angkatan 166 kg.
Untuk Clean and jerk, rekor Asian Games milik lifter Korea Selatan Kim H Bong seberat 195 kg dan rekor dunia senior serta Asia dipegang lifter China Liao H seberat 198 kg, sementara rekor angkatan clean and jerk di Asian Games 2018 hanya 186 kg yang diangkat lifter Uzbekistan Doston Yokubov.
Begitu pula untuk rekor total angkatan, Asia dan dunia senior dipegang lifter China Liao H seberat 359 kg, sedangkan untuk Asian Games millik lifter China lainnya yakni Zhang G seberat 345 kg.
Pada kelas 69 ini, yang oleh Wakil Ketua PB PABBSI Joko Pramono yang juga Ketua Pertandingan Cabang Angkat Besi Asian Games 2018, sebagai kelas "setan" karena berkumpulnya para jawara, lifter Indonesia Triyatno hanya mampu berada di posisi ke empat.
Menurut Joko, jika Triyatno tidak didiskualifikasi pada kesempatan angkatan pertama di clean and jerk yakni siap mengangkat barbel 175 kg, kemungkinan hasilnya akan berbeda. Terbukti, di kesempatan kedua 182 kg dia mampu mengangkat barbel tersebut.
Karena itu, dia akan mengevaluasi mengapa hal tersebut terjadi. Joko memprediksi bahwa terjadi tawar-menawar angkatan sehingga memperlambat kehadiran lifter di arena yang telah diberikan waktu tunggu, namun habis.
Prestasi Triyatno hanya di posisi ke empat dengan total angkatan 329 kg, terpaut satu kilogram dari peringkat ke tiga atau peraih medali perunggu lifter asal Kyrgizstan Izzat Artykov yakni 330 kg.
Satu lagi lifter Indonesia, Deni menempati posisi ke tujuh dari 14 lifter yang bertanding dengan total angkatan 318 kilogram dari snatch seberat 141 kg dan clean and jerk seberat 177 kg.
Deni setidaknya memberi tontonan menarik karena dia menjadi yang terbaik atau menjuarai di kelas B. Namun karena semua hasil harus disatukan dengan grup A, maka posisinya cukup jauh ke bawah di pemeringkatan.
Terkait hasil kedua lifter tersebut, Joko Pramono pun mengaku selain mengevaluasi juga akan mendorong segera melakukan regenerasi lifter angkat besi, karena tidak bisa selalu mengandalkan Eko Yuli Irawan dan Triyatno selamanya.
Karena itu, menurut dia, dengan anggaran yang diberikan pemerintah ke PABBSI pihaknya mampu memperbanyak lifter untuk masuk ke pelatnas, bahkan beberapa di antaranya dikutsertakan dalam ajang Asian Games ini dan sebagian akan disiapkan untuk menghadapi kejuaraan yang lebih besar..
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018