Jakarta (ANTARA News) - Perenang nasional Adinda Larasti Dewi mengaku gugup berlaga pada final 200 meter gaya kupu-kupu putri Asian Games 2018, sehingga tidak bisa tampil optimal.

"Mungkin 'nervous' karena baru pertama kali final di nomor ini," kata Adinda kepada wartawan di Stadion Akuatik GBK, Jakarta, Rabu.

Dengan catatan waktu dua menit 14,54 detik Adinda menjadi yang terbawah dalam perlombaan final yang dimenangi oleh perenang China Zhang Yufei.

Zhang memperoleh emas dengan catatan waktu dua menit 06,61 detik, disusul oleh atlet Jepang Sachi Mochida di peringkat kedua dengan waktu dua menit 08,72 detik.

Sementara medali perunggu didapatkan oleh perenang Jepang Suzuka Hasegawa yang membukukan waktu dua menit 08,80 detik.

Para pesaing kuat itulah yang membuat Adinda gugup hingga berenang lebih lambat dibandingkan saat penyisihan dimana ia mampu menyelesaikan perlombaan dengan waktu dua menit 14,10 detik.

"Kalau tidak gugup mungkin bisa nomor 5 atau 6, tapi untuk peringkat 1 sampai 3 itu masih jauh," kata atlet 18 tahun itu.

Perenang asal Jawa Timur itu sebelumnya telah membantu Indonesia memenangi dua medali perunggu untuk nomor 4x100 meter gaya bebas estafet putri dan 4x100 meter gaya ganti estafet putri pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur.

Baca juga: Adinda Larasati buka kran emas renang ASG
 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018