"Tim ini sudah menunjukkan fighting spirit yang luar biasa melawan Jepang. Pemain mampu memberikan perlawanan sengit kepada pemain lawan," ujar Pelatih Timnas Hoki Putra Indonesia Gusmana Ahriandi di Jakarta, Rabu.
Bertanding di Lapangan Hoki, Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, tim asuhan Gusmana Ahriandi itu mampu menekan Jepang sejak menit awal di kuarter pertama.
Ditambah fighting spirit tinggi dan dukungan penuh penonton, pemain Indonesia terus menekan dan berusaha melewati satu dua pemain Jepang.
Beberapa kali Indonesia mendapat peluang melalui serangan cepat di sektor sayap. Namun upaya tersebut masih dapat dihalau oleh pemain bertahan Jepang.
Jepang berusaha keluar dari tekanan dengan memainkan tempo lambat untuk meredam kecepatan pemain Indonesia.
Memanfaatkan kesalahan pemain Indonesia, Jepang dapat mencetak gol pembuka melalui tangan Zendana Hirotaka dari sudut penalti.
Ketinggalan satu gol, membuat pemain Indonesia meningkatkan serangan ke barisan pertahanan Jepang.
Alhasil, pemain Indonesia bernomor punggung 22, Rahmad Astri, dapat mencetak gol ke gawang Jepang berawal dari skema umpan satu dua yang ciamik.
Skor pun berakhir imbang 1-1 untuk Indonesia.
Gol tersebut membuat penonton tuan rumah riuh gembira dan semakin membakar semangat tanding pemain Indonesia.
Indonesia yang dimotori Quthni Daarul semakin meningkatkan intensitas serangan ke gawang Jepang. Lagi-lagi serangan tersebut tidak mampu merobek jala gawang tim lawan.
Di kuarter ketiga dan keempat, koordinasi antar pemain Jepang semakin membaik dalam membangun serangan sehingga membuat kewalahan pemain bertahan Indonesia.
Akibatnya, Jepang dapat menambah dua gol melalui tangan Murata Kazuma dan Tanaka Kenta.
Pada pertandingan sebelumnya di babak penyisihan Grup B hoki putra Asian Games, Malaysia membantai Thailand dengan skor 10-0.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018