Jakarta (ANTARA News) - Atlet wushu Indonesia yang turun di nomor Sanda 70 kg putra, Puja Riyaya mengakui ketahanan kaki dan teknik bantingannya masih kurang sehingga ia akan memperbaikinya kedepan.

Hal itu diketahui setelah adanya evaluasi tim pelatih pasca-kekalahannya saat melawan pewushu China, Zhanwei Shi dalam laga semifinal nomor Sanda 70 kg yang berlangsung pada Rabu malam.

"Kedepan yang akan diperbaiki adalah ketahanan kaki, bantingan yang kurang, dan kelenturan. Itu berdasarkan hasil evaluasi pelatih," kata Puja saat ditemui usai laga semifinal nomor Sanda 70 kg di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu malam.

Baca juga: Puja Riyaya melaju ke semifinal Sanda putra 70 kg

Puja mengatakan dirinya dan Zhanwei sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing karena keduanya pernah berlatih bersama ketika tim wushu Indonesia melakukan "training camp" selama empat bulan di negeri tirai bambu itu.

Dia mengaku tahu kelemahan Zhanwei adalah kombinasi tendangan kiri dan dirinya lebih banyak memberikan tendangan kaki kiri namun malah berhasil ditangkap lawan.

"Keunggulan lawan adalah tendangan belakang menggunakan kaki kiri, itu sudah berusaha saya antisipasi," ujarnya.

Selain itu, pewushu asal Kabupaten Semarang itu menilai kemampuannya setara dengan Zhanwei, dilihat dari sisi teknik dan stamina karena dirinya berhasil melakukan bantingan terhadap Zhanwei.

Pelatih wushu Indonesia di nomor Sanda, M. Slamet mengatakan di semifinal nomor Sanda 70 kg, sebenarnya Puja memiliki peluang yang besar karena berhasil memimpin di babak kedua meskipun tertinggal di babak pertama.

Namun dirinya menyayangkan di saat terakhir di babak kedua, Puja tidak mampu memanfaatkan kesempatan untuk mencuri poin.

"Kedepan kita pasti lebih unggul dari China, karena melihat perkembangan ketika latihan hingga saat ini, Puja selalu menunjukan kemajuan," katanya.

Menurut Slamet, Puja secara teknik, fisik dan mental hampir imbang dengan Zhanwei namun di babak pertama Puja kurang tenang sehingga menyebabkan kehilangan banyak poin.

Di babak kedua menurut dia, Puja bisa memperbaiki mental sehingga bisa lebih tenang dan mampu mengatur ritme permainan namun di menit-menit akhir banyak lengah sehingga tidak mampu mendulang poin.

Dia mengatakan, kedepannya mental Puja akan diperbaiki sehingga bisa bermain tenang, tidak grogi dan tetap fokus sehingga serangannya efektif.

Baca juga: Pewushu Lindswell raih emas untuk Indonesia

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018