“Saat ini, kondisinya sudah membaik. Sudah bisa berjalan lagi dan sudah bisa makan,” kata Sekretaris Jenderal PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto di Jakarta, Rabu,
Menurut dia, kram yang dialami Ginting saat turun sebagai tunggal pertama pada partai final beregu putra menghadapi China tersebut memang cukup parah, namun PBSI memastikan akan segera melakukan pemulihan.
Ia pun meyakini jika Ginting yang kini berada di peringkat 12 dunia tersebut mampu tampil pada nomor tunggal putra yang akan dipertandingkan mulai Kamis (23/8).
“Kebetulan, Ginting baru akan tampil pada Jumat (24/8) sehingga memiliki waktu yang cukup untuk pemulihan,” katanya.
Budi menyebut, Ginting sudah merasakan sakit di kakinya sejak pertengahan gim penentuan, namun pemain kelahiran Cimahi tersebut memaksakan diri untuk terus bermain sebagai rasa tanggung jawab terhadap negara.
Namun demikian, lanjut Budi, seiring dengan berjalannya pertandingan, rasa sakit yang dialami Ginting semakin menguat sehingga tidak dapat menyelesaikan pertandingan dengan sempurna.
Ginting pun akhirnya menyerah tiga gim dari tunggal putra China Shi Yu Qi 21-14, 21-23, 20-22.
“Rasa sakit akibat kram dirasakan paling kuat di betis. Apalagi, Ginting juga mengalami dehidrasi sehingga tarikan kram semakin kuat,” katanya.
Selain melibatkan fisioterapis, pemulihan juga dilakukan dengan menjaga elektrolit tubuh, asupan gizi dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Perjuangan Ginting untuk memberikan perlawaan terbaik menghadapi China di babak final tersebut mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo yang kebetulan hadir untuk menonton pertandingan.
Presiden Joko Widodo bahkan menyempatkan diri menjenguk Ginting sebagai rasa simpati sekaligus mendoakan agar segera pulih.
Presiden bahkan sempat menuliskan kondisi Ginting melalui akun twitternya yang menyatakan bahwa Ginting telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018