Poin pembuka kemenangan China diraih dari partai pertama melalui tunggal putra andalan utama mereka Shi Yu Qi yang dipaksa bermain tiga gim sebelum mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting 14-21, 22-21, 22-20.
Indonesia mampu merebut partai kedua untuk menyamakan kedudukan setelah ganda andalan tuan rumah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menang dalam dua gim langsung 21-17, 21-18 atas pasangan China yang baru saja tampil sebagai juara dunia Li Jun Hui/Liu Yu Chen.
Namun demikian, China yang diunggulkan di tempat pertama kembali menunjukkan ketajamannya di partai ketiga setelah tunggal putra kedua mereka Chen Long menang tiga gim atas Jonatan Christie 19-21, 21-16, 21-18.
China kemudian memastikan kemenangan melalui partai keempat dari pasangan ganda kedua mereka Liu Cheng/Zhang Nan yang mengatasi ganda kedua Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam tiga gim 21-18, 17-21, 21-18.
Atas hasil tersebut, tim putra bulu tangkis putra Indonesia belum dapat mewujudkan impian untuk meraih emas beregu putra sejak 20 tahun lalu.
Medali emas terakhir yang diraih Indonesia dari nomor beregu putra diperoleh pada Asian Games Bangkok 1998.
Namun demikian, hasil di nomor beregu putra Asian Games 2018 lebih baik dibanding hasil yang diraih tim putra Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon.
Empat tahun lalu, tim bulu tangkis beregu putra Indonesia tidak mampu menyumbag medali apapun.
Medali terakhir beregu putra bulu tangkis di ajang Asian Games dipersembahkan pada 2010 saat pesta olah raga terbesar se-Asia tersebut digelar di Guangzhou dengan medali perunggu.
Sedangkan tim putra bulu tangkis China mampu mempersembahkan emas pada Asian Games Guangzhou, namun pada Asian Games 2014 hanya mampu meraih perak setelah kalah dari tim tuan rumah Korea di laga final.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018