Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional bola voli putra Indonesia, Samsul Jais, mengakui para pemainnya masih kurang tenang dalam menjalani pertandingan perdana pool A sehingga Indonesia harus mengakui ketangguhan Arab Saudi 1-3.

"Kita penyelesaian akhir-nya kurang, masih terburu-buru, masih mati sendiri, akhirnya pola dan sistemnya tidak jalan," kata Samsul saat ditemui seusai pertandingan di Tennis Indoor GBK, Rabu malam.

Samsul menambahkan salah satu penyebab kegugupan anak asuhnya adalah karena laga ini merupakan pertandingan pertama sehingga ada faktor demam panggung ketika bermain di hadapan ribuan fans.

"Ini karena 'euforia' main pertama, jadi semuanya serba tidak jalan, dan tidak sesuai dengan yang kita inginkan," ujarnya.

Ia juga menyakini tidak ada yang salah dengan strategi timnya, karena Arab Saudi sudah "panas" setelah menjalani laga pertama melawan Kirgistan pada Senin (20/8).

"Memang kita banyak melakukan kesalahan sendiri dan kita tidak sepenuhnya menguasai (laga). Sedangkan, mereka sudah 'masuk' setelah melawan Kirgistan," ujarnya.

Sebelumnya, dalam laga yang berlangsung selama 107 menit, Indonesia gagal menjinakkan serangan Arab Saudi dan menyerah 1-3 (23-25, 25-16, 19-25, 22-25).

Baca juga: Tim putra Indonesia gagal taklukan Arab Saudi

Dalam pertandingan ini, Rivan Nurmulki dan kawan-kawan terlihat tegang dan tidak mampu sepenuhnya mengantisipasi serangan maupun menembus blok dari pemain Arab Saudi.

Dengan hasil ini, Indonesia masih bisa lolos dari Pool A asalkan bisa mengalahkan Kirgistan di pertandingan terakhir pada Jumat (24/8).

Sedangkan, Arab Saudi menjadi pemuncak grup dan lolos ke fase gugur setelah sebelumnya mengalahkan Kirgistan 3-1.

Baca juga: Tim bola voli putra China kalahkan Thailand 3-2 secara dramatis

Baca juga: Jepang kalahkan Kazakhstan 3-2 melalui pertandingan ketat

Pewarta: Satyagraha
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018