"Insya Allah, kita tidak menganggap enteng lawan dan pada 'match' kedua bisa lebih bagus," kata Samsul saat ditemui seusai pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi di Tennis Indoor GBK, Rabu malam.
Samsul mengakui sudah mengetahui kelemahan calon lawan tim Indonesia selanjutnya, sehingga bisa memetik hasil optimal ketika berhadapan dengan Kirgistan.
"Mereka timnya tidak terlalu komplit dan kita sudah tahu apa yang kita lakukan," katanya
Dalam pertandingan ini, Indonesia harus mengakui kegemilangan Arab Saudi dan menyerah 1-3 (23-25, 25-16, 19-25, 22-25).
Untuk menjaga peluang lolos, Indonesia harus mengalahkan Kirgistan, apalagi Pool A hanya diisi oleh tiga tim, yaitu Indonesia, Kirgistan dan Arab Saudi.
Sedangkan, dengan kemenangan atas Indonesia, Arab Saudi telah memastikan diri menjadi pemuncak grup, karena sebelumnya telah mengalahkan Kirgistan 3-1.
Terkait kekalahan dari Arab Saudi, Samsul mengakui para pemainnya masih kurang tenang dan demam panggung sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Kita penyelesaian akhir-nya kurang, masih terburu-buru, masih mati sendiri, akhirnya pola dan sistemnya tidak jalan," katanya.
Pemain Indonesia Doni Haryono juga mengakui rekan-rekan setimnya tidak bermain baik karena terlalu cepat dalam mengakhiri serangan dan kalah jangkauan.
Namun, pemain Jakarta Pertamina Energi ini memastikan, penampilan melawan Kirgistan bisa lebih baik dan hasil optimal berupa kemenangan bisa diraih untuk lolos ke fase gugur.
"Kita optimistis bisa meraih kemenangan. Kemarin kita sudah menonton Kirgistan dan tahu strategi mereka," kata Doni yang tidak bermain dalam pertandingan ini.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018