Jakarta (ANTARA News) - Perenang nasional I Gede Siman Sudartawa akan memperbanyak rileksasi untuk membantunya fokus menghadapi perlombaan nomor 4x100 meter gaya ganti estafet putra Asian Games 2018 pada Jumat (24/8) mendatang.

"Kurang fokus" diakui Siman menjadi faktor utama dirinya belum berhasil menyumbang medali untuk Indonesia pada nomor 50 meter gaya punggung putra dan 100 meter gaya punggung putra.

"Aku pribadi akan memperbanyak rileksasi karena kemarin bisa dibilang 'lost focus' juga," kata Siman kepada wartawan usai berlomba dalam final nomor 4x100 meter gaya ganti estafet campuran di Stadion Akuatik GBK, Jakarta, Rabu (22/8) malam.

Pada babak final tersebut penampilan Siman bersama Ananda Evato, Glenn Victor Sutanto, dan Patricia Yosita Hapsari masih belum bisa mengantarkan Indonesia ke medali kemenangan, meski catatan waktu yang dibuat yakni tiga menit 55,37 detik, lebih cepat 19 detik dibandingkan babak penyisihan.

Siman mengatakan penyebab dirinya kurang fokus adalah tekanan yang tinggi.

Peraih emas nomor 50 meter gaya punggung putra dalam SEA Games 2017 Kuala Lumpur itu merasa ekspektasi para pelatih dan masyarakat Indonesia untuk melihat dirinya mengantongi medali pada Asian Games tahun ini sangat besar.

Terlebih selama 28 tahun terakhir Indonesia belum berhasil meraih medali di cabang renang Asian Games sejak terakhir kali Richard Sam Bera memenangi medali perunggu pada Asian Games 1990 Beijing.

"Kita sekarang tuan rumah, mereka mengharapkan aku dapat medali di sini," kata Siman.

Baca juga: Pelatih: Berenang miring faktor kegagalan Siman

Faktor lain yang sempat dirasa mengganggu fokusnya adalah banyaknya jumlah suporter yang memadati tribun penonton setiap kali ia berlomba.

Selama 18 tahun berkarir dalam dunia renang, baru kali ini Siman merasa cabang olahraga favoritnya itu mendapat perhatian sebegitu besar dari masyarakat.

Kehadiran dan dukungan penonton pada Asian Games 2018 ini disebutnya sangat berbeda dibandingkan saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 2011.

"Di sini suporternya luar biasa. Mungkin saya agak 'shock' juga. Renang kan bisa dibilang bukan olahraga populer di Indonesia, kejuaraan nasional saja yang nonton paling hanya orang tua (atlet). Tidak ada suporter sebanyak ini," kata pemuda asal Bali itu.

Siman berjanji akan memperbaiki performanya dalam SEA Games 2019 Filipina dan Asian Games 2022 Hangzhou, China.

"Saya minta maaf belum bisa menjawab doa dan harapan masyarakat, pelatih, dan mantan atlet di renang. Tetapi saya bakal mencoba lagi empat tahun ke depan," tutur peraih medali perunggu nomor 50 meter gaya punggung putra dalam Kejuaraan Renang Asia 2016 di Tokyo itu. ***4***

Baca juga: Siman sangat sedih gagal sumbang medali

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018