Jakarta (ANTARA News) - Medali emas yang diraih Defia Rosmaniar menjadi satu-satunya medali yang diraih Indonesia pada cabang taekwondo Asian Games 2018.

Hal tersebut dipastikan setelah dua taekwondoin Indonesia yang bertanding pada dua terakhir cabang ini di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (23/8/2018), gugur di babak penyisihan awal.

Dua atlet Indonesia yang bertanding pada hari terakhir cabang taekwondo kategori Kyorugi masing-masing Dhean Titania Fajrin pada nomor -49 kg putri dan Muhamad pada nomor -68 kg putra.

Titania gugur di babak penyisihan awal setelah kalah dari Yuting Hung dari Chinese Taipei dengan angka 4-13.

Adapun Muhammad gagal melaju lebih jauh setelah dikalahkan taekwondoin Korea Lee Daehoon di babak 16 besar dengan angka 5-26.

Manajer Tim Taekwondo Indonesia di Asian Games 2018, Rahmi Kurnia, mengatakan, sebenarnya ada target medali lain yang diharapkan bisa diperoleh Indonesia dari cabang ini selain dari Defia.

Ia menyebut potensi medali yang seharusnya bisa diperoleh dari Mariska Halinda di nomor -53 kg dan Ibrahim Zarman nomor -63 kg putra.

Namun, lanjut dia, kedua peraih medali emas Sea Games 2017 tersebut gagal melaju lebih lanjut.

Beberapa faktor yang menjadi evaluasi dari hasil cabang taekwondo ini, menurut Rahmi, yakni postur tubuh atlet.

Ia menilai postur tubuh atlet Indonesia masih kalah tinggi dibanding atlet dari negara-negara yang turun di cabang ini.

"Postur ini juga memengaruhi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, kurangnya inisiatif menyerang saat bertanding menyebabkan angka yang diperoleh tidak maksimal.

"Banyak bertahan, inisiatif menyerangnya kurang," katanya.

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018