Jakarta (ANTARA News) - Atlet tunggal putri tim nasional squash Indonesia Catur Yuliana terlihat tidak mampu menahan air mata setelah memenangkan pertandingan babak penyisihan 32 besar Asian Games 2018 melawan wakil asal Pakistan Faiza Zafar dengan skor akhir 3-2 di Squash Stadium, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Kamis. 
   
Ia mengatakan, kemenangannya itu dipersembahkan untuk mendiang ibundanya yang wafat Mei tahun ini. 
   
"Mama selalu support (dukung) saya, sedari awal mulai menekuni Squash pada 2008, hingga masa-masa latihan untuk Asian Games 2018 ini. Kemenangan ini saya persembahkan untuk mama," kata Yuliana saat ditanya alasannya menangis setelah menang dari Faiza di Squash Stadium, Kompleks Olahraga, GBK, Kamis. 
   
Yuliana, atlet tunggal putri termuda tim nasional Squash Indonesia menyampaikan, dirinya akan bermain lebih baik untuk babak penyisihan 16 besar yang akan berlangsung pada pukul 19.00 di lapangan C2,Squash Stadium, Kamis. 
   
"Saya akan bermain lebih fokus dan lepas, juga tetap optimis untuk memberikan yang terbaik tidak hanya untuk Indonesia, tetapi untuk mendiang mama," terang Yuliana sambil terisak. 
   
Pasca menang tipis dari Faiza dengan skor 7-11, 11-7, 11-6, 6-11, dan 14-12, Yuliana menjadi atlet tunggal putri kedua dari Indonesia yang berhasil tembus ke babak penyisihan 16 besar. Sebelumnya, Yeni Siti Rohmah terlebih dahulu mengamankan posisinya dengan menundukkan wakil dari Thailand Anantana Prasertratanakul dengan skor 9-11, 11-5, 11-8, 11-8.
   
Sementara itu, Agung Wilant menjadi satu-satunya wakil Indonesia untuk nomor pertandingan tunggal putra. Rekannya, Muhammad Nur Tastaftyan tersingkir dari babak penyisihan 32 besar, setelah kalah dari urutan ke-71 dunia asal Malaysia, Yuen Chee Wern dalam tiga set pertandingan dengan skor 2-11, 5-11, 2-11. 
   
Bagi Ketua Bidang Pelatihan Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Nuryanto, saat ditemui selepas pertandingan tunggal putri kedua, Kamis, hasil babak penyisihan 32 besar melampaui target yang ia harapkan. 
   
"Sebelumnya saya menduga ada dua atlet yang berpeluang besar masuk 16 besar, Agung Wilant untuk nomor pertandingan putra, dan Yeni untuk nomor pertandingan tunggal putri. Ternyata, ada tiga yang berhasil masuk babak penyisihan 16 besar. Tentu saya senang," kata Nuryanto. 
   
Ia berharap, para pemain yang berhasil mengamankan posisi di babak penyisihan 16 besar dapat bermain lebih lepas. 
   
"Karena kita tidak diunggulkan, saya harap, (pemain) dapat bermain lebih santai tanpa beban," tambahnya. 
    
Tim nasional Indonesia mengirim delapan atlet untuk berlaga di cabang olahraga Squash pada Asian Games 2018 di Squash Stadium, Kompleks Olahraga GBK, Kamis. 
   
"Dari delapan atlet itu, dua diantaranya mewakili Indonesia untuk nomor pertandingan tunggal putra, dua pemain untuk tunggal putri, tiga untuk beregu putra dan tiga untuk beregu putri," kata Ketua Bidang Pelatihan Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Nuryanto saat ditemui sebelum pertandingan di Kompleks Olahraga GBK, Kamis. 
   
Untuk nomor pertandingan beregu putra dan putri, Nuryanto menjelaskan, tiga pemain akan berlaga di pertandingan tunggal untuk satu regu yang diwakili.

Baca juga: Catur Yuliana kalahkan atlet squash Pakistan
Baca juga: Yeni Siti Rohman tundukkan atlet Thailand pada cabang squash

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018