Jakarta (ANTARA News) - Ingatkah anda dengan seorang bocah Sekolah Dasar berseragam pramuka yang melongo saat melihat Presiden Joko Widodo berhenti mengendarai motor gede dan mempersilahkan anak-anak SD menyebrang jalan, pada video pembukaan Asian Games 2018?

Dialah Muhammad Fairel Khalif Ramadhan atau akrab disapa Fairel, siswa kelas 3 SD Islam Terpadu Al Fatah, Aren Jaya, Bekasi Timur. Kemunculannya bersama Presiden Joko Widodo pada video tersebut membuat namanya semakin dikenal.

Ditemui di kediamannya, Jalan Pulau Jawa, Bekasi Timur, Fairel dan ibundanya Susanti Oktavia mencurahkan isi hati dan kegembiraannya terlibat dalam sebuah perhelatan olahraga terbesar di Asia itu.

"Senang banget, tidak nyangka juga," ungkap Fairel kepada Antara di Bekasi, Jawa Barat.

Anak pencinta hewan tersebut awalnya tak mengetahui bahwa pengambilan gambar yang dilakukannya pada 21 Juli 2018 tersebut akan dipadu padankan dengan gambar Jokowi mengendarai moge saat pembukaan Asian Games 2018.
Muhammad Fairel Khalif Ramadhan bersama kucing kesayanganya. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)


Ketenarannya saat ini membuat Fairel ingin mengucapkan terimakasih kepada rakyat Indonesia yang telah menyaksikan dan mengapresiasi aksinya, seraya berharap ajang Asian Games dapat berlangsung dengan lancar hingga penutupan.

"Terimakasih sudah nonton aku. Terus aku bisa ada di Asian Games. Kepada Pak Jokowi, aku mau bilang minta sepedanya dong," tukas anak yang bercita-cita menjadi dokter hewan ini.

Ekspresi

Sang ibu, Susanti menceritakan, awalnya Fairel sengaja ikut dalam casting sebuah pencarian bakat dengan kriteria yang sesuai dengan Fairel, yakni anak SD berjenis kelamin laki-laki yang bertubuh gemuk.

"Waktu itu kami tahunya ini untuk iklan Asian Games, tapi tidak tahu produknya seperti apa, akan bagaimana, bahkan kita tidak tahu kalau hasilnya akan seperti itu," ungkap Susanti.
Fairel bersama ibunda Susanti Oktavia. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)


Setelah itu, Fairel diminta datang untuk proses pengambilan gambar di SD Negeri 01 Anggrek, Pancoran, dengan berseragam pramuka lengkap.

Sampai di lokasi syuting, Susanti menunggu di tempat yang agak jauh dari lokasi Fairel syuting. Namun, sebelum melepas Fairel, ia menekankan agar Fairel memaksimalkan ekspresi wajahnya.

"Saya memang selalu menekankan pada Fairel, ekspresi bang, ekspresi, jangan lupa ekspresi," tekannya pada Fairel.

Pengambilan gambar di hari pertama berlangsung hingga menjelang Magrib. Dan, Fairel masih perlu melakukan pengambilan gambar di hari berikutnya, yakni di Istana Bogor dan langsung bertemu dengan Jokowi.

"Saat itu saya juga tidak mendampingi. Syutingnya dari siang hingga sore. Saya juga tidak tahu prosesnya bagaimana. Tapi lagi-lagi, ekspresi. Selama proses syuting, kami juga dilarang mengambil gambar atau mengunggah ke media sosial," ungkap Susanti sambil tersenyum.

Mantan pemain teater, penari dan pemain lenong Betawi ini memang kerap menularkan kebolehannya di dunia hiburan kepada anak pertamanya yang sejak usia Fairel masih bayi.

Tak heran jika di kediamannya, terdapat sederet piala yang diraih Fairel dari berbagai lomba, di antaranya lomba foto, peragaan busana dan lomba kebakatan lainnya.

Menurut Susanti, Fairel memang memiliki bakat akting sejak kecil, sehingga ia dengan senang hati mengasah bakatnya itu dengan mengkursuskannya pada sebuah sanggar.

"Dulu awalnya ikut Sanggar Ananda punya Ka Aditya Gumay. Namun, karena jadwalnya Sabtu dan Fairel sering tidak bisa hadir, jadi saya hentikan," tutur Susanti.

Akhirnya, dirinyalah yang intensif melatih Fairel jika ia mendapat peran dalam sebuah sinetron atau pergelaran.

"Selalu saya tekankan ekspresi bang, maksimalkan ekspresi. Saya melatihnya bagaimana caranya memaksimalkan ekspresi," ujar Susanti.

Hingga saat ini, Fairel telah berperan untuk dua judul sinetron, yaitu Ihh Seram dan Nina Sahabat Sejati.

Selain itu, anak pertama dari dua bersaudara tersebut kerap tampil di sejumlah acara reality show lainnya.

Susanti berharap, Fairel dapat terus berkarya untuk nusa dan bangsa, di mana di saat bersamaan ia juga fokus dengan pendidikannya.

"Saya berharap anak saya menjadi anak saleh, semakin bermanfaat bagi nusa dan bangsa, serta berprestasi dalam pendidikan," harapnya.
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018