Jakarta (ANTARA News) - Tim Korea Selatan dan Iran melangkah ke babak final cabang Kabaddi putra Asian Games 2018 setelah pada pertandingan semifinal di Teater Garuda Taman Mini Indonsia Indah, Kamis sore dan malam, mengalahkan lawan-lawannya melalui pertarungan ketat yang mendapat sambutan meriah dari penonton.

Korea dalam semifinal mengalahkan Pakistan dengan skor 27-22. Korea yang menjuarai gurp A setelah mengalahkan tim tangguh India memiliki kemampuan teknik yang lebih baik serta semangat juang tinggi. Di babak awal mereka sudah unggul 5-2, dan Pakistan coba mengejar dengan mendapatkan dua poin tambahan saat melakukan serangan dan berhasil menyentuh atlet Korea.

Pakistan mencoba bermain lebih tenang dan hati-hati hasilnya mereka berhasil menempel ketat skor dengan angka 11-10 untuk Korea di babak pertama. Memasuki babak kedua saling berbagi poin terjadi baik ketika menyerang maupun saat bertahan, atlet Pakistan yang coba menyerang sempat ditangkap dan dikunci agar tidak menyentuh garis merah pembatas lapangan.

Di akhir sepertiga babak kedua Korea yang bermain lebih konsentrasi berhasil mendapatkan poin tambahan dan namun gagal mencapai overrate saat hanya ada dua pemain Pakistan yang tersisa. Skor akhirnya ditutup dengan angka 27-22.

Di pertandingan kedua Iran yang termotivasi dengan keberhasilan atlet putrinya mencapai final setelah mengalahkan Thailand bermain dengan tempo dan semangat tinggi berhasil mengalahkan India dengan skor 27-18. Namun, India yang memiliki pemain profesional di level negara memberikan perlawanan ketat hingga memaksa pertandingan berjalan imbang 8-8.

Ajay Thakur yang jadi motor serangan India sempat ditangkap untuk memberikan satu poin bagi lawan. Selanjutnya atlet India Devadiga Rishank Khrisna saat menyerang bisa disergap serta dikunci hingga memberikan poin bonus bagi lawan.

Iran makin di atas angin apalagi sempat mendapatkan overrate saat dua pemain India tersisa bisa disentuh oleh Nosrati Mohammadamin.

Di lima menit terakhir India yang sudah tertinggal mencoba bermain agresif dalam mendapatkan poin, namun justru hal itu berakibat fatal. Akibat kurang konsentrasi dan perhitungan beberapa kali upaya atlet mereka seperti Ernak Girish Mahdi dan Goyat Monu malah digagalkan dan memberikan poin untuk lawan.

Menjelang akhir babak kedua kembali Devadiga disergap dan dibanting untuk memberikan dua poin bagi Iran. Kemenangan tim Iran atas India yang selama ini merajai cabang kabaddi disambut sukacita pemain, pelatih, manajer dan pendukung mereka.

Diiringi musik mereka menari dan bergembira merayakan kemenangan, sementara beberapa penonton memanfaatkan momentum itu untuk berfoto dengan atlet Iran.

Sayangnya pelatih putra Iran Mazandarani Gholamreza berkali-kali diminta wawancara tak kunjung memberikan kejelasan, sedangkan atlet kabaddi Maghsoudloumahalli Mohammadesmaeli ketika diminta wawancara menyatakan hanya bisa berbahasa Persia.
 

Pewarta:
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2018