Jakarta (ANTARA News) - Lagu Indonesia Raya kembali berkumandang di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, dan Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis, ketika duta olahraga Indonesia kembali mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 dari cabang olahraga paralayang dan panjat tebing.
     
Dua keping emas itu melengkapi konsistensi raihan enam medali emas yang didapat secara beruntun atlet Indonesia sejak hari pertama perlombaan.
     
Dari arena cabang olahraga paralayang, Jafro Megawanto menambah pundi emas kontingen Merah Putih setelah meraih posisi teratas pada nomor ketepatan mendarat perseorangan putra dengan skor terendah 27, dari 10 putaran perlombaan.
     
Atlet Thailand Jirasak Witeetham berada di posisi kedua dengan skor 47 dan Lee Chulsoo (Korea Selatan) dengan skor 128 di urutan ketiga.
     
Sukses Jafro melengkapi raihan medali emas yang sehari sebelumnya direbut tim paralayang Indonesia dari nomor ketepatan mendarat beregu putra. Jafro Megawanto juga turut bergabung di tim Merah Putih bersama Aris Apriansyah, Joni Efendi, Hening Paradigma, dan Roni Pratama.
     
Selain dua emas, cabang paralayang juga menyumbangkan satu medali perak dari nomor ketepatan mendarat beregu putri dan medali perunggu dari nomor ketepatan mendarat perseorangan putri.
     
"Target kita satu emas, sudah terpenuhi kemarin. Hari ini tambah satu emas lagi, jadi dua emas. Target Menpora dua emas terpenuhi," kata pelatih tim paralayang Indonesia Gendon Subandono.
     
Peluang kontingen Indonesia menambah medali dari cabang olahraga paralayang masih terbuka, karena masih dua emas yang diperebutkan di nomor lintas alam beregu putra dan putri.
     
"Harapannya semua tim tetap kompak dan bisa meraih emas lagi," kata Jafro.

 
Menpora Imam Nahrawi menggigit dua medali emas yang diraih atlet Jafro Megawanto, dari nomor ketepatan mendarat perorangan dan beregu putra cabang Paralayang Asian Games 2018 di Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Tagor Siagian)



     
Kabar gembira juga datang dari Jakabaring Sport City, Palembang, tempat digelarnya perlombaan panjat tebing. "spiderwoman" Indonesia Aries Susanti Rahayu merebut medali emas nomor kecepatan, setelah mengalahkan rekannya sendiri Puji Lestari pada babak final.
     
 
Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu mengibarkan Bendera Merah Putih setelah berhasil meraih medali emas pada kategori speed Asian Games 2018 di Arena Panjat Tebing Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (23/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Iwan Cheristian)




Aries membukukan catatan waktu tercepat 7,61 detik, sementara Puji Lestari 7,98 detik. Medali perunggu nomor kecepatan putri direbut He Cuilian dari China.
     
Sedangkan pada kelompok putra, wakil Indonesia Aspar harus puas dengan medali perunggu. Aspar kalah di babak semifinal dari atlet Iran Reza Alipour yang akhirnya berhasil menyabet medali emas. Medali perak menjadi milik Zhong Qixin (China).
     
Keberhasilan Aries Susanti Rahayu meraih medali emas sesuai yang diharapkan, mengingat atlet berhijab asal Grobogan, Jawa Tengah, itu, baru saja meraih prestasi tertinggi pada ajang kejuaraan dunia panjat tebing di Chongqing, China, pada awal Mei 2018.
     
Penampilan apik Aries Susanti di China itu, kembali diperlihatkan saat menghadapi para pesaingnya dari negara-negara Asia yang berlaga di Asian Games 2018.
     
"Saya berusaha mengendalikan diri sendiri saja, meski ini jauh dari catatan waktu saya, tapi saya sangat bersyukur sekali dan terima kasih dukungannya," kata Aries sesaat setelah merayakan kemenangannya.
     
Sementara dari cabang olahraga panahan, atlet putri Indonesia Diananda Choirunisa memastikan satu tempat di babak final nomor recurve setelah menumbangkan Lei Chien Ying (Chinese Taipei) dehgan skor 7-3.
     
Pemanah asal Surabaya, Jawa Timur, itu, akan bertemu wakil China Zhang Xinyan pada babak final yang baru akan dilombakan pada 28 Agustus mendatang.
     
Sayangnya, langkah Diananda tidak bisa diikuti rekannya Riau Ega Agata Salsabilah, karena kalah dalam perebutan tiket final saat bertemu pemanah ungggulan Kim Woojin (Korea Selatan) dengan skor 2-6. 
     
Pada pertandingan hari kelima ini, kontingen Indonesia juga menambah perak dan perunggu dari cabang olahraga dayung. Secara keseluruhan, Indonesia sudah mengoleksi 8 emas, 6 perak dan 10 perunggu untuk bertengger di peringkat ke-5 klasemen.
     
Sementara juara bertahan China makin sulit dikejar oleh para pesaingnya setelah menyabet sebanyak 17 keping emas dari sejumlah cabang olahraga yang menggelar nomor final, seperti wushu, renang, dayung, senam, dan menembak.
     
Kontingen Negeri Tirai Bambu berada di posisi teratas dengan mengumpulkan 55 emas, 40 perak dan 21 perunggu, diikuti Jepang (25-28-32), Korea Selatan (16-20-27), Iran (10-9-8), dan Indonesia (8-6-10).
   

Berikut perolehan 10 besar medali Asian Games 2018 sampai pertandingan hari kelima, Kamis (23/8):

1.China            55   40     21 
2.Jepang           25   28     32 
3.Korea            16   20     27 
4.Iran             10    9      8 
5.Indonesia         8    6     10 
6.Thailand          6    4     16
7.Korea Utara       6    2      5 
8.Chinese Taipei    5    6     11
9.Uzbekistan        4    8      7
10.India            4    4     10 

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018