Diananda Choirunisa usai memastikan tiket final, Kamis, mengatakan pepanah asal China memang tidak terlalu diunggulkan (hasil kualifikasi) seperti halnya atlet asal Korea Selatan yang justru tersingkir pada hari ini.
"Saya kira siapapun yang berhasil menembus babak final merupakan lawan yang punya potensi dan bisa menjadi ancaman. Jadi saya akan memilih untuk lebih waspada demi meraih hasil terbaik," katanya.
Diananda Choirunisa berhasil melaju ke final usai mengalahkan wakil Korea Selatan Heyjin Chang (perdelapan final) dan Chien Ying Lei asal Chinese Taipei dibabak semifinal.
Pada babak perdelapan final Diananda Choirunisa mengoleksi poin(28,25,25,27 dan 29) sedangkan lawannya dari Korsel hanya mengumpulkan poin 25,28,22,27 dan 28 dikesempatan terakhir.
Sementara di babak semifinal, Diananda Choirunisa, dari lima babak masing-masing-masing dengan nilai 27, 29,27, 29,28. Nilai ini sudah cukup untuk membawa dirinya berlaga di final karena lawannya hanya mampu merebut poin 29,29,25,27 dan 25 untuk lima babak.
Sementara terkait calon lawannya tersebut, dirinya mengaku belum pernah saling berhadapan di partai resmi.
"Saya tidak memikirkan penampilan lawan dan memilih fokus untuk memperbaiki penampilan sendiri sebelum berlaga di pantai final nanti," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini dirinya sebetulnya belum puas dengan hasil tembakan selama berlaga di Asian Games. Untuk itu dengan waktu yang tersisa sebelum final, akan terus berupaya meningkatkan keakuratan tembakan dan bisa meraih medali emas untuk tim merah putih dari cabang panahan.
"Jika saya lihat dari tembakan masih kurang puas, tapi Alhamdulillah bisa menang," ujarnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018