Jakarta (ANTARA News) - Atlet Catur Yuliana memastikan langkah tim nasional Squash Indonesia untuk nomor pertandingan tunggal putri berhenti di babak penyisihan 16 besar, khususnya setelah dara kelahiran 1993 itu kalah dari urutan ke-40 dunia asal Malaysia Subramaniam Sivasangari dalam tiga set pertandingan, dengan skor akhir 3-0.

Pasca kekalahan Yuliana, praktis hanya dua nomor pertandingan yang tersisa untuk tim nasional Squash Indonesia, yaitu beregu putra dan beregu putri. 
   
Walau Yuliana tunduk di ketiga set, atlet putri termuda Indonesia itu mampu memberikan perlawanan penuh sejak gim pertama. 
   
Meski demikian, Subramaniam telah mendominasi jalannya pertandingan dengan memberikan pukulan-pukulan datar dan rendah, sehingga menyulitkan Yuliana untuk mencetak angka.
   
Untuk set pertama, Yuliana pun menyerah pada skor 11-6. 
   
Berlanjut ke set kedua, Yuliana berhasil mencetak dua angka terlebih dahulu. Akan tetapi, tidak berselang lama, juara dari British Junior Open Championship 2018 itu, mampu kembali unggul, bahkan menang pada gim kedua dengan skor 11-7.
   
Masuk pada set ketiga, dua pemain sempat bersaing ketat, saling susul-menyusul skor, hingga imbang pada angka 6-6. Akan tetapi, Subramaniam kembali menegaskan dominasinya dengan mempercepat tempo pertandingan dan menahan Yuliana pada skor 11-6.
   
Saat ditemui selepas pertandingan, Subramaniam mengaku Yuliana memberi perlawanan yang baik dalam babak penyisihan 16 besar di Lapangan C1, Squash Stadium, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Kamis.
   
"Permainan yang menarik, saya mengerti dia (Yuliana) sempat terlihat kesulitan pada set pertama, tetapi pada set berikutnya, ia tampak lebih menikmati pertandingan," kata Subramaniam saat ditemui selepas menundukkan Yuliana di Squash Stadium, Kamis. 
   
Sementara itu, Yuliana mengaku lawannya, Subramaniam merupakan salah satu atlet unggulan Malaysia, di samping Nicol Ann David.
   
"Malaysia memang unggulan, tetapi buat saya yang penting bermain lepas," kata Yuliana usai bertanding melawan Faiza Zafar asal Pakistan dalam babak penyisihan 32 besar, Kamis.
Pemain Squash Indonesia Catur Yuliana (kiri) memukul bola saat bertanding dengan pemain Squash Pakistan Faiza Zafar pada babak 32 besar Squash tunggal putri Asian Games 2018 di Stadion Squash Gelora Bung Karno (GBK-Squash Stadium), Jakarta, Kamis (23/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/SAKTI KARURU)

   
Yuliana menjadi wakil Indonesia terakhir yang langkahnya terhenti untuk nomor pertandingan tunggal putri. Sebelumnya, Yeni Siti Rohmah juga gagal lanjut ke babak perempat final setelah tunduk 3-0 dari pemain asal India, Dipika Pallikal Karthik, Kamis. 
   
Di samping Yuliana dan Yeni, Agung Wilant juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang langkahnya terhenti pada babak penyisihan 16 besar untuk nomor pertandingan tunggal putra.
   
Agung Wilant menyerah dari urutan ke-21 dunia asal Hong Kong, Au Chun Ming, setelah bermain tiga set dengan skor 3-11, 3-11, 4-11.
    
Tim nasional Squash Indonesia menurunkan delapan atlet untuk berlaga pada nomor pertandingan tunggal putra, tunggal putri, beregu putra, dan beregu putri.
    
Walau dinamakan beregu, tidak ada nomor pertandingan ganda yang akan dimainkan dalam Asian Games 2018.
    
“Beregu maksudnya ada tiga pemain dalam satu regu yang akan berlaga pada pertandingan tunggal. Indonesia mengirim satu tim untuk beregu putra dan satu tim untuk beregu putri,” terang Nuryanto.
    
Empat pemain akan diturunkan pada masing-masing nomor pertandingan beregu putra dan putri. Meski demikian, hanya tiga pemain yang akan berlaga pada pertandingan tunggal, dan sisanya akan menjadi pemain cadangan.
    
Laga perdana Squash untuk babak penyisihan 32 besar dan babak penyisihan 16 besar berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 21.00 WIB, Kamis, di Squash Stadium, Kompleks Olahraga GBK. 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018