Bogor (ANTARA News) - Para atlet Paralayang mendapat latihan teknik pernafasan dari ilmu beladiri Cimande yang berfungsi untuk mengatasi rasa grogi terutama saat menghadap tekanan mental selama pertandingan. 

"Kita sudah dilatih teknik pernafasan dari ilmu bela diri Cimande sejak setengah tahun belakang," kata Hening Paradigma, salah satu atlet putra tim nasional Paralayang Indonesia, saat ditemui di arena landing Paralayang, Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jumat. 

Hening mengatakan rasa grogi kerap muncul terutama saat atlet menghadapi tekanan baik dari pertandingan maupun menjelang final memperebutkan medali. 

Rasa grogi menjadi salah satu tantangan yang dihadapi para atlet selain cuaca, Menaklukkan diri sendiri dari rasa grogi merupakan tantangan yang harus diatasi.

Pada perhelatan Asian Games 2018 ini, lanjut Hening, tekanan yang dirasakan para atlet cukup tinggi terutama menjelang final di nomor Ketepatan Mendarat (KTM) beregu putra. 
 
Cabang olahraga Paralayang diberi target menyumbang satu emas, sehingga atlet harus berkompetisi dengan beban mental dan tantangan cuaca yang siginifikan. 
 
"Asian Games adalah multievent besar yang pertama kali kita (paralayang) ikuti, sebelumnya memang kita sudah pernah ikut Asian Beach Games, dan Sea Games, namun greget Asian Games sangat luar biasa," kata pemuda 30 tahun ini. 

Selain usaha dan doa menjadi salah satu strategi Hening dan kawan-kawan mengatasi semua tekanan selama pertandingan. Pelatihan mengatasi grogi yang diberikan selama Pelatnas juga ikut membantu. 

Ada beberapa treatment dilakukan selama Pelatnas untuk atlet mampu mengatasi rasa groginya. Yang pertama dengan memperbanyak kompetisi. Masing-masing atlet berkompetisi menjadi yang paling bagus. 

"Yang kedua ada psikologi, ini masuk dalam pilar sport science, kita diukur tingkat stress, nanti ada sesi konselingnya," kata pria kelahiran Semarang ini. 

Treatmen lainnya adalah berlatih pernafasan. Teknik ini dilakukan sekitar 30 menit menjelang final, ketika denyut nadi atlet naik, maka dilakukan teknik pernafasan tersebut. 

"Pelatih mendatangkan gurunya langsung dari Cimande untuk melatih kita teknik pernafasan," kata atlet yang akrab disapa Digma ini. 

Teknik pernafasan yang dilakukan dengan cara bernafas dalam-dalam lalu menghembuskan nafas sambil berdesis sebanyak tiga kali. Mirip dengan teknik pernafasan Taichi. Merasakan setiap helai tarikan dan hembusan nafas.

Hening dan keempat rekan satu timnya yakni Jafro Megawanto, Aris Apriansyah, Joni Efendi, dan Roni Pratama, berhasil menyumbang emas Asian Games ke-18 di nomor KTM beregu putra. 

Cabang olahraga Paralayang salah satu unggulan Indonesia untuk meraih emas Asian Games 2018. Cabang ini mempertandingkan dua nomor yakni KTM beregu putra putri, dan individual putra putri. Serta nomor Lintas Alam beregu putra dan putri. Total ada enam medali yang diperebutkan, empat dari KTM dan dua dari Lintas Alam. 
 
Paralayang telah menyumbangkan dua medali emas dari nomor KTM beregu putra dan KTM individual putra. Medali perak diraih Rika Wijayanti di nomor KTM individul putri, dan perunggu dari KTM beregu putri.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018