Jakarta (ANTARA News) - Seluruh atlet cabang olahraga jujitsu Indonesia tidak ada yang tersisa pada pertandingan hari pertama Asian Games yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat.
"Ya tidak ada yang lolos pada pertandiangan hari pertama," kata pelatih fisik jujitsu Indonesia Andri.
Andri menuturkan seluruh atlet dalam kondisi siap tanding secara fisik dan mental melalui persiapan yang matang sebelum perhelatan Asian Games 2018.
Namun Andri menyatakan hasil pertandingan tergantung juga kepada faktor non-teknis misalkan penilaian wasit dan juri terhadap atlet yang bertarung.
Andri mencontohkan salah satu atlet Indonesia yang turun pada kelas 56 kilogram putra, Ikhsan AM mendapatkan kerugian akibat kesalahan penilaian juri dan wasit.
Bahkan Andri mengungkapkan tim pelatih jujitsu Indonesia telah memprotes penilian juri dan wasit namun Ikhsan tetap dinyatakan kalah dari atlet Khazakstan Konyssov Kuandyk.
Kekalahan juga dialami atlet jujitsu Indonesia lainnya yakni Tobing Cornelia Lumban (putri kelas 49 kilogram) dan Julius Saputera (putra kelas 69 kilogram).
Selanjutnya, atlet Tirta Fransino (putra kelas 69 kilogram), Savitri Santi Apriyani (putri 49 kilogram) dan Handoko Wahyu Hidayat (putra kelas 56 kilogram).
Andri memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar atlet Jujitsu Indonesia dapat mendulung medali pada perhelatan Asian Games 2018.
Cabang olahraga jujitsu pada Asian Games 2018 dipertandingkan di Jakarta Convention Center Assembly Hall pada 24-26 Agustus mendatang.
Federasi Olahraga Jujitsu Indonesia (FOJI) menargetkan mendapat satu medali emas, satu medali perak dan dua perunggu di Asian Games 2018.
Baca juga: Indonesia protes penilaian wasit jujitsu atas Ikhsan
Baca juga: Indonesia protes penilaian wasit jujitsu atas Ikhsan
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018