Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) menyatakan total merchandise atau suvenir Asian Games 2018 yang terjual di Asian Games Official Merchandise Super Store di GBK, Senayan mencapai 3.000 unit setiap hari.
"Terhitung sejak pembukaan Asian Games, 18 Agustus 2018, rata-rata merchandise yang terjual di toko resmi itu sekitar 1.500 sampai 3.000 unit per hari. Penjualannya laris," kata Wakil Direktur Unit Merchandise dan Retail INASGOC Mochtar Sarman dalam konferensi pers di JCC Senayan, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, jenis suvenir yang paling banyak dibeli oleh para pengunjung adalah tiga boneka yang merupakan maskot Asian Games 2018, yaitu Bhin-Bhin, Atung dan Kaka.
"Merchandise yang paling banyak dibeli orang-orang adalah boneka maskot Asian Games 2018. Setelah itu, merchandise yang paling laris kedua, yaitu kaos," ujar Mochtar.
Lebih lanjut, dia pun mengakui pihaknya kerap kehabisan stok merchandise yang dijual di toko resmi tersebut, sehingga harus dilakukan stok ulang (re-stock) setiap hari.
"Jadi, kalau ada yang ingin mendapatkan merchandise tertentu tapi stok di toko kami sudah habis, maka kami akan langsung re-stock lagi keesokan harinya. Jangan takut kehabisan," tutur Mochtar.
Dia mengungkapkan, jalur distribusi untuk merchandise yang dijual di Asian Games Official Merchandise Super Store itu pun lebih singkat, yakni dari supplier, langsung ke toko resmi tersebut.
"Dengan demikian, jalur distribusinya lebih singkat dan barang bisa lebih cepat sampai di toko kami. Setiap hari, setelah toko tutup, kami selalu melakukan pengecekan stok untuk mengetahui merchandise apa saja yang habis," ungkap Mochtar.
Asian Games Official Merchandise Super Store berada di area kegiatan Asian Fest, tepatnya ditengah-tengah antara Zona Pavilion dan Zona Bhin-Bhin. Toko tersebut menjual berbagai macam suvenir resmi Asian Games 2018 dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp15.000 hingga Rp5.000.000.Baca juga: Pengunjung rela antre beli suvenir Asian Games
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2018