"Pengalaman bertanding di level internasional membuat pemain hoki putra menjadi kurang percaya diri saat menghadapi lawan yang biasa bermain di level dunia," ujar Gusmana Ahriandi saat ditemui usai pertandingan Indonesia melawan Korsel di Jakarta, Jumat.
Pengalaman bertanding internasional itu dibutuhkan untuk melatih mental dan menaikkan level permainan.
"Karena itu saya mengharapkan permasalahan hoki di Indonesia cepat diselesaikan. Federasi Hoki Indonesia (FHI) harus diakui secara internasional," kata dia.
Dengan diakuinya FHI, lanjut dia, timnas Indonesia dapat mengikuti kejuaraan internasional.
Selain itu, lanjut dia, pembentukan tim nasional membutuhkan persiapan yang lebih panjang agar dapat mematangkan kerjasama maupun komunikasi antar pemain.
"Supaya prestasi lebih bagus pelatihan lebih panjang dan tetap serta tim ini harus selalu mengikuti event-event di level internasional," kata dia.
Sebelumnya, tim nasional hoki putra Indonesia kalah 0-15 dari Korea Selatan dalam lanjutan babak penyisihan Grup A di lapangan hoki, Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
Kekalahan dari Korea Selatan menjadi yang ketiga, setelah di dua pertandingan sebelumnya Indonesia harus mengakui keunggulan India dan Jepang.
Indonesia kalah dari India dan Jepang, masing-masing dengan skor 0-17 dan 1-3.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018