Jakarta (ANTARA News) - Tunggal putra unggulan pertama dari China Shi Yu Qi tumbang di babak 32 besar nomor perorangan bulu tangkis Asian Games yang digelar di Istora Senayan, Jumat.
Shi tunduk di tangan pemain bulu tangkis tuan rumah Jonatan Christie dalam pertarungan sengit yang berlangsung tiga set 19-21, 21-19, 17-21 dalam pertandingan yang berlangsung selama 68 menit.
“Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, melawan pemain dari China memang harus siap menghadapi pertandingan yang lama. Harus siap capek dan main mati-matian,” kata Jonatan usai pertandingan.
Jonatan yang menempati peringkat 15 dunia itu pun mengucap syukur karena mampu bermain dengan fokus melawan Shi yang memiliki peringkat jauh di atasnya yaitu di nomor dua dunia.
Pada pertandingan tersebut, kerap terjadi reli-reli panjang yang menguras fokus dan energi pemain. “Paling tidak terjadi tujuh hingga 15 pukulan setiap reli, sehingga fokus sangat dibutuhkan,” katanya.
Pada pertandingan berikutnya, Jonatan akan berhadapan dengan tunggal putra Thailand Khosit Phetpradab yang menang mudah dua gim
langsung atas pemain Srilanka Niluka Karunaratne 21-12, 21-12.
Meski lawan di babak 16 besar bukan pemain yang diunggulkan, namun Jonatan mengatakan tidak akan meremehkan pertandingan dan memilih untuk tetap fokus bermain.
“Pemberian unggulan itu hanya sebatas nomor saja. Bagaimanapun yang paling penting adalah fokus saat bermain. Pemain Thailand pun pemain yang bagus dan akan menjadi lawan yang kuat,” katanya.
Dalam pertandingan tersebut, Jonatan mendapat dukungan penuh suporter tuan rumah yang tidak lelah meneriakkan yel-yel semangat “Jojo bisa”.
Sedangkan Shi, beberapa kali terlihat memprotes keputusan hakim garis.
Pada laga sebelumnya, pemain tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting juga melaju ke babak 16 besar nomor tunggal putra Asian Games 2018 setelah menang mudah atas tunggal asal Iran Mehran Shahbazi 21-9, 21-8.
Penampilan Ginting di babak 32 besar tunggal putra Asian Games tersebut merupakan penampilan perdananya usai mengalami kram otot yang membuatnya “retired” menjelang akhir pertandingan saat bermain di nomor final beregu putra Rabu (22/8).
“Puji Tuhan, hari ini saya bisa memenangi pertandingan. Memang masih belum pulih total 100 persen tetapi sudah lebih baik,” kata Ginting usai pertandingan.
Ginting mengatakan, benar-benar memanfaatkan waktu libur pertandingan selama satu hari penuh untuk melakukan pemulihan fisik dari kram, di antaranya dengan pijat, peregangan otot dan berendam.
Ia pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada penonton yang memenuhi Istora Senayan dan setia memberikan dukungan kepadanya serta seluruh pemain Indonesia yang bertanding.
Pada babak 16 besar, Ginting berpotensi menantang pemain unggulan kedua Kento Momota dari Jepang.
“Ya tetap harus fokus selama pertandingan,” katanya.
Pada pertemuan terakhir dengan Momota di nomor beregu putra, Ginting menyerah dalam pertandingan tiga gim.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018