Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Squash Malaysia memastikan dua atletnya akan berlaga di babak semifinal untuk nomor pertandingan tunggal putri, khususnya setelah Sivasangari Subramaniam mengalahkan unggulan Hong Kong Au Wing Chi Annie dengan skor akhir 3-2.

 Di samping, Sivasangari, unggulan pertama Malaysia, Nicol Ann David telah mengamankan posisi terlebih dahulu di semifinal dengan menundukkan pemain asal Jepang, Satomi Watanabe 3-0.

 “Annie lawan yang tidak mudah,” kata Sivasangari selepas pertandingan di Lapangan Grand Court, Squash Stadium, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Jumat.

 Sivasangari dan Annie bersaing ketat dalam lima set pertandingan dengan skor 11-9, 11-13, 11-5, 3-11, 11-5.

 Walau peringkat Sivasangari masih di urutan 40 dunia, ia mampu menguasai set pertama terlebih dahulu dari Annie yang saat ini bertengger di urutan ke-11 dunia versi Asosiasi Pemain Squash Profesional (PSA).

 Annie pun membalik keadaan di set kedua, tetapi Sivasangari tidak membiarkan lawannya menang mudah dengan skor 13-11.

 Sivasangari konsisten memainkan bola-bola rendah dan menyilang, hingga akhirnya ia mampu kembali unggul di set ketiga dengan  11-5.

 Akan tetapi, situasi berbalik drastis di set keempat. Sivasangari yang tampak lelah tampak kesulitan mengembalikan bola-bola dari Annie.

 Alhasil, Sivasangari mesti tunduk dengan skor 3-11 dari rivalnya pada set keempat.

 Masuk ke babak penentuan, set kelima, Annie dan Sivasangari bersaing sengit, tetapi pemain berusia 19 tahun dari Malaysia itu mampu memastikan posisinya di semifinal dengan skor 5-11.

 Pasca menang dari Annie, Sivasangari akan berhadapan dengan unggulan tunggal putri dari India, Joshana Chinappa pada babak semifinal, Sabtu.

 Di samping dua atlet tunggal putrinya, tim nasional Squash Malaysia juga mengirimkan satu wakilnya, Mohd Adnan MN dalam babak semifinal.

 Mohd Adnan berhasil mengamankan posisinya setelah menang tipis dari urutan ke-28 dunia asal Qatar, Abdulla Al-Tamami, dengan skor akhir 3-2.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018