Untuk nomor pertandingan tunggal putra, Malaysia menyisakan satu atletnya, Mohd Adnan MN ke babak semifinal, khususnya setelah pemain peringkat ke-40 dunia itu menang tipis dari wakil asal Qatar, atlet peringkat ke-28 dunia, Abdulla Al-Tamimi dengan skor akhir 3-2.
Berbeda dari tunggal putra, seluruh atlet tunggal putri yang mewakili Malaysia, Nicol Ann David dan Sivasangari Subramaniam konsisten terus melaju hingga babak semifinal yang akan berlangsung di Squash Stadium, Kompleks GBK, Sabtu.
Nicol Ann David mengambil tiket semifinal terlebih dahulu dengan menang mudah dari pemain asal Jepang Satomi Watanabe dengan skor 3-0.
Sementara itu, Sivasangari harus bermain dalam lima set, hingga akhirnya menang tipis dari atlet unggulan Hong Kong Au Wing Chi Annie dengan skor akhir 3-2.
Kemenangan Sivasangari, atlet muda Malaysia kelahiran 1999 itu cukup mengejutkan. Pasalnya, Sivasangari yang bertengger pada peringkat 40 dunia itu mampu mengalahkan Au Annie melalui pertandingan sengit lima babak dengan perolehan angka 11-9, 11-13, 11-5, 3-11, 11-5.
Tidak hanya Malaysia, tiga atlet asal India juga berhasil menembus babak semifinal untuk nomor pertandingan tunggal putra dan tunggal putri.
Untuk nomor pertandingan tunggal putri, ada dua atlet yang akan bermain pada babak semifinal, diantaranya pemegang peringkat ke-16 dunia Joshana Chinappa dan peringkat ke-19 dunia Dipika Pallikal Karthik.
Sebelum melaju ke babak semifinal, Joshana berhasil unggul 3-1 dari wakil asal Hong Kong Chan Ho Ling di babak perempat final dengan perolehan angka 11-5, 12-10, 5-11, 12-10.
Sementara itu, Dipika Pallikal Karthik mengamankan posisinya di semifinal setelah menang mudah 3-0 dari atlet asal Jepang Misaki Kobayashi dengan perolehan angka 11-4, 11-7, 11-8.
Di sisi lain, Saurav Ghosal menjadi atlet India satu-satunya yang berhasil tembus ke babak semifinal, khususnya setelah berhadapan dengan rekannya dari India, Harinder Pal Singh (HPS) Sandhu dengan skor akhir 3-1.
Pertandingan antara Ghosal dan HPS Sandhu berlangsung relatif panjang dengan waktu lebih dari satu jam, sementara permainan Squash umumnya dapat selesai dalam waktu 50 menit.
Ghosal dan HPS Sandhu bersaing sengit mulai dari set pertama dengan konsisten memainkan pukulan-pukulan panjang. Walau akhirnya kalah dari Ghosal, HPS Sandhu sempat unggul di set pertama dengan perolehan angka 9-11.
Meski demikian, permainan berjalan lebih ketat, Ghosal dan Sandhu saling mengejar perolehan angka dengan melesatkan bola-bola rendah dan menyilang ke sudut lapangan. Sandhu yang saat ini tengah menempati peringkat ke-47 dunia, akhirnya mesti menyerah dari Ghosal di set kedua hingga keempat dengan perolehan angka 7-11,7-11, 7-11.
Saat ditemui selepas pertandingan, Ghosal mengaku menikmati kualitas bermain rivalnya dalam babak perempat final.
"Permainan hari ini (dengan HPS Sandhu) berkualitas, karena Sandhu memberikan perlawanan sengit. Saya mengerti, buat Sandhu permainan ini penting untuknya, karena ia dianggap underdog (bukan unggulan), mungkin ia ingin membuktikan dirinya (ke tim nasional Squash India)," kata Ghosal saat ditemui di Lapangan Grand Court, Squash Stadium, Kompleks Olahraga GBK, Jumat.
Meski demikian, walau bersaing di lapangan Ghosal mengaku sangat dekat dengan Sandhu dalam kehidupan keseharian.
"Sandhu bukan hanya rival, ia juga teman sekamar saya selama Asian Games, sahabat terbaik dalam hidup, bahkan ia adalah orang yang mengiringi saya ke pelaminan saat menikah. Kami berkawan baik, di dalam dan luar lapangan," kata Ghosal, pemain peringkat 12 dunia versi Asosiasi Pemain Squash Profesional (PSA), Jumat.
Di samping India dan Malaysia, Hong Kong (China) juga sukses mengamankan dua kursi pada babak semifinal untuk nomor pertandingan tunggal putra.
Lee Ho Yin, pemain yang saat ini berada di peringkat 19 dunia, menjadi unggulan Hong Kong untuk tunggal putra setelah menundukkan Ammar Al-Tamimi dari Kuwait 3-0 dengan perolehan angka 11-6, 11-5, 11-5.
Tidak ingin kalah dari rekannya, Au Chun Ming yang saat ini bertengger di peringkat 21 dunia, juga mengamankan tiketnya di babak semifinal setelah menang mudah dari pemain asal Malaysia Yuen Chee Wern 3-0 dengan perolehan angka 11-2, 1--7, 11-4.
Laga perdana Squash untuk babak penyisihan 32 besar dan 16 besar pada Asian Games 2018 dimulai sejak Kamis, dan Jumat, total 16 pemain untuk nomor pertandingan tunggal putra dan tunggal putri telah berhadapan, hingga menyisakan delapan atlet ke babak semifinal, Sabtu.
Indonesia pupus di 16 besar
Tim nasional Squash Indonesia menurunkan empat atlet untuk berlaga pada nomor pertandingan tunggal putra dan tunggal putri, tetapi tiga diantaranya gagal melaju ke babak perempat final setelah kalah di babak penyisihan 16 besar.
Muhammad Nur Tastaftyan menjadi wakil Indonesia pertama yang gagal meneruskan langkahnya ke babak penyisihan 16 besar, khususya setelah tunduk 3-0 dari pemain asal Malaysia Yuen Chee Wern dengan perolehan angka 11-2, 11-5,11-2, Kamis.
Meski demikian, Agung Wilant dari tunggal putra, Yeni Siti Rohmah dan Catur Yuliana dari tunggal putri berhasil mengamankan tiket untuk bertanding pada babak penyisihan 16 besar.
Namun, langkah ketiganya pun terhenti, diawali dari Agung Wilant yang kalah telak dari wakil asal Hong Kong Au Chun Ming 3-0 dengan perolehan angka 11-3, 11-4, 11-4. Tidak berselang lama, Yeni Siti Rohmah pun tunduk dari pemain India, Dipika Pallikal Karthik 3-0, begitu pun dengan Catur Yuliana yang tidak mampu mengungguli pemain muda Malaysia Sivasangari Subramaniam.
Melihat hasil tersebut, Ketua Bidang Pelatihan Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Nuryanto menyampaikan bahwa anak asuhannya telah memberi perlawanan yang baik ke para pemain yang rata-rata telah masuk dalam daftar rangking dunia.
"Pemain Indonesia saat ini belum ada yang masuk peringkat dunia, tetapi mereka semua dapat memberi perlawanan yang baik," kata Nuryanto.
Ia menyadari bahwa tim nasional Squash memang tidak diunggulkan untuk mendapatkan medali dalam ajang Asian Games 2018.
"Karena tidak diunggulkan, kami bermain tanpa beban, dan lebih lepas," tambah Nuryanto.
Meski telah terhenti langkahnya untuk nomor pertandingan tunggal putra dan tunggal putri, tim nasional Indonesia akan kembali berlaga pada nomor pertandingan beregu putra dan beregu putri pada 27 Agustus.
Untuk dua nomor pertandingan selanjutnya,empat atlet diturunkan timnas Squash Indonesia pada beregu putra, dan empat atlet di tunggal putri.
Meski demikian, hanya tiga pemain yang akan bertanding, sementara sisanya disiapkan sebagai cadangan.
Walau dinamakan beregu, tidak ada nomor pertandingan ganda yang akan dimainkan dalam Asian Games 2018.
“Beregu maksudnya ada tiga pemain dalam satu regu yang akan berlaga pada pertandingan tunggal. Indonesia mengirim satu tim untuk beregu putra dan satu tim untuk beregu putri,” terang Nuryanto.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018