Palembang (ANTARA News) - Pasangan China Xu Yifan/Yang Zahoxuan meraih medali emas dari cabang tenis ganda putri Asian Games 2018, setelah menundukan duet Chinese Taipei Chan Hao-ching/Chan Yungjan.

Bagi pasangan senior dan junior tersebut, kemenangan ini sungguh berarti, terutama bagi Yifan yang lebih senior. Setelah perhelatan Asian Games 2018 ini, ia kemungkinan besar akan gantung raket.

"Memenangkan ini, sangat berarti banyak, karena sangat berbeda rasanya Asian Games dan turnamen profesional, karena ini kombinasi dari semuanya. Ini kemenangan pertama kali kami di Asian Games dan mungkin yang terakhir bagi saya, jadi saya sangat merasa terhormat memenangkan ini," kata Yifan di Jakabaring, Palembang, Sabtu.

Hal senada juga diungkapkan oleh Yang Zhaoxuan yang mengaku senang bisa menang Asian Games dengan Xu yang merupakan salah satu pemain terbaik China kendati untuk memenangkan pertarungan final tidaklah mudah.

"Saya senang bisa menang di sini dengan Xu, kami memenangkan pertarungan, kami memiliki aces dan menikmari pertarungan kami hanya terus coba yang terbaik setiap bola setiap poin," kata Zhaoxuan yang menyatakan akan segera bersiap untuk bertanding di AS Terbuka dalam empat hari ke depan di dua nomor, tunggal dan ganda.

Dimainkan di lapangan utama kompleks tenis Jakabaring, Palembang, duet Xu/Yang memastikan menambah perbendaharaan medali China, dengan menundukan duet Chan bersaudara dalam partai tiga set selama

Dalam pertandingan yang menentukan ini, kedua pasangan memainkan permainan dengan poin ketat sejak awal laga hingga akhirnya mereka bergantian memimpin di tiap set.

Permainan ketat-pun akhirnya berlangsung hingga set penentuan dengan silih bergantian memimpin.

Namun sungguh disayangkan bagi Chan bersaudara ketika mereka sempat mengejar dan membalikan keadaan jadi 9-8, duet Xu/Yang kembali mengejar dan menahan laju angka pasangan China hingga akhirnya mengunci kemenangan demi memastikan emas bertambah bagi Negeri Tirai Bambu dengan hasil akhir 6-2, 1-6, [11-9].

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018