Jakarta (ANTARA News) - Dua tunggal putri asal Indonesia harus menyerah dari tunggal putri asal India di babak 16 besar nomor perorangan bulu tangkis Asian Games 2018 di Istora Senayan, Sabtu.
Fitriani harus mengakui keunggulan tungga putri India Saina Nehwal dua gim langsung 21-6, 21-14.
Pada gim pertama Fitriani benar-benar tidak dapat mengembangkan pola permainan sejak awal pertandingan dan terpaksa kalah dan waktu 13 menit.
Memasuki gim kedua, pemain Indonesia yang memiliki peringkat 40 dunia atau jauh di bawah Saina yang menempati peringkat 10 dunia tersebut sempat unggul hingga 7-3.
Namun, berbekal pengalaman yang dimiliki, Saina mampu membalikkan keadaan hingga merebut gim kedua dan memastikan tempat di perempatfinal.
“Di gim pertama, saya memang lebih banyak tertekan dan tidak bisa mengembangkan permainan,” kata Fitriani.
Sedangkan di gim kedua, Fitriani mengatakan, meskipun sudah sempat unggul, namun lawan bisa membaca pola permainan dan kembali menekan.
Dengan demikian, dari empat laga yang sudah dijalani Fitriani melawan Saina Nehwal, seluruhnya dimenangkan oleh pemain asal India yang kini berusia 28 tahun itu.
Sementara itu, Saina mengatakan, lawan bermain baik dan mendapat dukungan penuh dari suporter tuan rumah.
“Pada gim kedua sempat tertinggal tetapi saya bisa bangkit dan membalik keadaan,” katanya.
Sementara itu, Gregoria Mariksa Tunjung juga harus takluk di tangan pemain andalan India Sindhu Pusarla dalam pertandingan dua gim langsung 21-12, 21-15.
Sebelumnya, Gregoria yang kini berada di peringkat 22 dunia tersebut mengatakan, pertemuan dengan Pusarla tidak akan mudah dimenangkan karena lawan memiliki peringkat yang cukup baik yaitu tiga dunia.
Dengan kekalahan dua tunggal putri tersebut, maka tidak ada lagi wakil Indonesia di nomor tunggal putri yang akan berlaga di babak perempatfinal.
Pada babak berikutnya, Saina akan berhadapan dengan pemenang antara Ratchanok Intanon dari Thailand melawan Sung Ji Hyun dari Korea, sedangkan Pusarla menanti pemenang antara Nitchaon Jindapol dari Thailand melawan Sirimannage Kavidi dari Sri Lanka.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018