Akibatnya, Sheik ditandu ke luar arena karena mengalami pendarahan di bagian wajahnya, sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Insiden yang membuat tim Singapura protes itu terjadi di babak ketiga di menit 01:15.
Sejak awal pertandingan Eko terlihat tegang dan tidak rileks menghadapi Sheik. Beberapa kali Eko melakukan serangan tidak mampu menjatuhkan lawannya.
Malah kebalikannya, Eko mendapatkan serangan balik dari Sheik sehingga menyebabkan Eko beberapa kali terjatuh.
Membuat lawan jatuh merupakan poin terbesar di cabang olahraga pencak silat.
Hingga babak ketiga, Eko tidak berhasil menjatuhkan lawannya dan tidak mendapatkan poin yang maksimal. Hingga akhirnya Eko didiskualifikasi.
Dengan kekalahan Eko ini, pesilat Indonesia yang melaju ke babak semi-final ada sembilan orang dari 10 nomor pertandingan.
Usai pertandingan Eko mengaku sedih tidak memberikan performa terbaiknya dalam pertandingan melawan pesilat Singapura itu.
"Pasti sedih tidak bisa memberikan yang terbaik di Asian Games," kata Eko.
Eko yang sudah empat kali bertemu dengan Sheik mengaku sempat terpancing emosinya, sehingga teknik-teknik yang dipelajarinya selama ini tidak bisa dilakukan secara maksimal.
"Terbawa emosi karena selama empat kali pertandingan dengan Sheik, belum pernah menang," kata Eko.
Ia pun meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia tidak bisa memenangkan pertandingan.
Dirinya juga meminta maaf kepada Sheik karena terjadinya insiden tersebut.
"Pasti saya akan minta maaf kepada Sheik. Di arena memang sebagai musuh, tapi di luar arena kita harus berteman. Kita harus respect dengan tamu dari luar, apalagi kita sebagai tuan rumah," kata Eko.
Ia berharap pesilat Indonesia lainnya bisa membawa Indonesia juara di cabang olahraga pencak silat ini.
"Saya harap semua teman-teman masuk final. Dari 10 kelas, hanya saya saja yang tidak beruntung," tutur Eko.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018