"Hari ini saya diundang Shaikh Ahmed untuk diberi penghargaan atas prestasi Indonesia di Asian Games 2018, yang sejauh ini meraih dua emas, satu perak dan dua perunggu, ada kemungkinan bertambah lagi," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di Hotel Pullman, Jakarta, Sabtu.
Pada awalnya menurut dia, dirinya tidak tahu akan diberikan penghargaan oleh OCA namun capaian itu membuktikan balap sepeda Indonesia kembali bangkit setelah 56 tahun.
Menurut dia, Shaikh Ahmed mengatakan penghargaan itu diberikan khusus bagi Indonesia karena setelah 56 tahun prestasi balap sepeda Indonesia "tenggelam", saat ini Indonesia membuktikan diri mampu berprestasi.
"Saya bertemu Shaikh Ahmed bersama Presiden Asian Cycling Confederation Osama Al Shafar karena aktif dengan penyelenggaraan berbagai event. Lalu Shaikh Ahmed mengatakan ada penghargaan khusus untuk Indonesia, karena setelah 56 tahun, Indonesia kembali aktif," ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Okto itu mengatakan raihan yang diperoleh atlet balap sepeda Indonesia merupakan hasil kerja keras semua pihak yaitu kerja super tim.
Menurut dia, prestasi yang diraih atlet balap sepeda bukan "by accident" namun "by design" yaitu ISSI membuat berbagai program untuk mendukung para atlet bisa berprestasi.
"Semua fase latihan diikuti para atlet, karena balap sepeda merupakan olahraga terukur maka latihan yang dilakukannya pun terukur sehingga capaiannya terukur," katanya.
Okto mengatakan sejak dirinya menjadi Ketu ISSI, ada enam program yang tidak boleh dilewatkan untuk dikembangkan yaitu atlet, pelatih, "commision", "event", "vanue", dan administrasi organisasi.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2018