Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional bola voli putra Indonesia telah lolos dari lubang jarum di fase grup dan bersiap untuk menghadapi tantangan di fase selanjutnya.

Berdasarkan pengundian fase 12 besar yang dilakukan di Tennis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta, lawan Indonesia selanjutnya adalah rival di Asia Tenggara, Thailand.

Pengundian ini patut disyukuri karena Indonesia masih terhindar dari lawan-lawan kuat dari Asia seperti Jepang, Qatar atau Iran.

Selain itu, tim negeri gajah putih bukan lawan yang asing bagi Rivan Nurmulki dan kawan-kawan, karena keduanya sudah sering bertemu.

Pertemuan dengan Thailand ini juga merupakan ulangan partai final turnamen LienVietPostbank di Ha Nam, Vietnam, akhir Mei 2018, yang dimenangkan Indonesia dengan skor 3-1.

Menanggapi hasil pengundian ini, manajer tim nasional bola voli putra Rachmat Harsono mengaku optimis tim nasional bisa memberikan hasil maksimal untuk lolos ke perempat final.

Optimisme ini, tambah Rachmat, didukung oleh kekuatan maupun kelemahan Thailand yang sudah dikenal baik oleh Rivan Nurmulki dan kawan-kawan.

Untuk itu, ia mengharapkan dukungan seluruh masyarakat Indonesia agar tim garuda bisa bermain dengan optimal dan memberikan yang terbaik bagi bangsa.

"Kita berusaha, pokoknya kita berusaha untuk bisa mendapatkan yang kita targetkan, mudah-mudahan berhasil," kata Rachmat.

Sedangkan pelatih tim nasional bola voli putra Samsul Jais mengatakan akan menyiapkan timnya dengan lebih baik, siapapun lawan yang dihadapi.

"Kita melakukan persiapan selangkah demi selangkah karena belum tahu lawannya siapa. Tapi lawan siapa saja, kami siap," kata Samsul sehari sebelum pengundian dilakukan.

Sebelumnya, Indonesia memastikan diri menjadi runner up Pool A, setelah meraih kemenangan melawan Kirgistan 3-0 dan kalah dari Arab Saudi 1-3.

Penampilan yang optimal ketika melawan Kirgistan memberikan harapan bahwa Indonesia bisa melaju ke perempat final.

Indonesia bisa berharap dari para bintang dalam pertandingan melawan Kirgistan yaitu Rivan Nurmulki, Rendy Tamamilang dan Sigit Ardian dengan berbagai spike yang gemilang.

Kunci permainan Thailand

Sementara itu, Thailand memastikan diri sebagai juara Pool E, setelah mengalahkan Sri Lanka dan Vietnam masing-masing dengan skor 3-1, serta kalah tipis 2-3 dari China.

Tim asuhan Monchai Supajirakul ini mempunyai kekuatan dari sisi penyerapan yang dikomando oleh Kantarat Koonmee dan Kissada Nilsawai.

Khusus bagi Nilsawai, Nizar Julfikar dan kawan-kawan wajib mengantisipasi serangan cepat maupun spike menyilang pemain ini.

Gempuran pemain bernomor lima ini berkali-kali memberikan poin yang krusial bagi Thailand, terutama pada momen kritis.

Meski demikian, kelemahan Thailand adalah terlambat panas di set pertama, sehingga sempat kecolongan di periode awal ketika melawan Sri Lanka dan Vietnam.

Selain itu, Kitikun Sri Utthawong dan kawan-kawan juga memiliki kecenderungan untuk meremehkan lawan ketika merasa sudah unggul angka.

Hal ini terlihat ketika Thailand mengalami kekalahan sewaktu melawan China. Meski sudah unggul dua set awal 25-12 dan 25-17, mereka justru membiarkan China mencuri momentum dan kalah 29-31, 23-25 dan 15-17.

Kelemahan ini yang harus dimanfaatkan betul oleh Indonesia, dengan terus menyerang sejak set pertama dan tidak memberikan kesempatan lawan untuk mengembangkan kekuatan.

Menurut rencana, pertemuan antara Indonesia dengan Thailand akan berlangsung di Tennis Indoor, GBK, Senayan, Minggu (26/8), Pukul 16.30 WIB.

Pemenang dari Indonesia melawan Thailand akan menghadapi pemenang Korea Selatan versus Pakistan dalam babak perempat final.

Pertandingan lainnya

Pada fase 12 besar lainnya yang berlangsung Minggu (26/8) di Tennis Indoor, GBK, Senayan, tim-tim kuat sudah saling bertemu seperti pemuncak Pool D Korea Selatan yang akan meladeni kekuatan kuda hitam Pakistan.

Korea Selatan dalam fase grup mengalahkan Chinese Taipei 3-2 dan Nepal 3-0, sedangkan Pakistan mengalahkan Mongolia 3-0 dan kalah 0-3 dari Iran.

Sementara itu, Jepang yang menjadi teratas di Pool C akan menghadapi kekuatan India dan pemuncak Pool A Saudi Arabia akan melawan Chinese Taipei.

Jepang sebelumnya mengalahkan Kazakhstan 3-2 dan Myanmar 3-1, sedangkan India mengalahkan Hong Kong 3-0, kalah 0-3 dari Qatar dan menang 3-0 dari Maladewa.

Sedangkan Arab Saudi mengungguli Indonesia dan Kirgistan masing-masing dengan skor 3-1, sedangkan Chinese Taipei kalah tipis dari Korea Selatan 2-3 dan menang 3-0 atas Nepal.

Untuk pertandingan di GOR Bulungan, akan berlangsung pertandingan antara pemuncak Pool B Iran versus China dan pemenang Pool F Qatar melawan Myanmar.

Iran mengungguli Pakistan dan Mongolia masing-masing dengan tiga set langsung, sedangkan China yang sempat kalah 2-3 dari Vietnam, mampu bangkit dan unggul 3-2 dari Thailand serta 3-1 atas Sri Lanka.

Dominasi Qatar tidak terbendung oleh Maladewa, India dan Hong Kong, sedangkan Myanmar merupakan tim yang patut diperhitungkan setelah menang 3-1 lawan Kazakhstan, meski kemudian kalah 1-3 dari Jepang.

Untuk pemenang Jepang melawan India akan menghadapi pemenang Qatar melawan Myanmar di babak perempat final.

Pemenang antara Arab Saudi melawan Chinese Taipei serta Iran melawan China sama-sama mendapatkan bye dan berhak lolos langsung ke semifinal.

Berikut hasil pengundian dan jadwal 12 besar pada Minggu (26/8)

Korea Selatan vs Pakistan Pukul 10.00 WIB. (Tennis Indoor GBK)
Jepang vs India Pukul 12.30 WIB. (Tennis Indoor GBK)
Indonesia vs Thailand Pukul 16.30 WIB. (Tennis Indoor GBK)
Iran vs China Pukul 16.30 WIB. (GOR Bulungan)
Qatar vs Myanmar Pukul 19.00 WIB. (GOR Bulungan)
Saudi Arabia vs Chinese Taipei Pukul 19.00 WIB. (Tennis Indoor GBK)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018