Jakarta (ANTARA News) - Pelari putri Bahrain Chelimo Rosa merebut medali emas nomor lari maraton (42,195 kilometer) pada Asian Games 2018 di Jakarta.
Pada perlombaan yang dimulai dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu, Chelimo menyentuh garis finis tercepat dengan catatan waktu 2.34.51.
Medali perak direbut pelari Jepang Nogami Keiko dengan catatan waktu 2.36.27 sedangkan medali perunggu direbut pelari Korea Utara Kim Hye Song dengan catatan waktu 2.37.20.
Raihan catatan waktu ketiga pelari itu masih jauh dari catatan rekor Asian Games 2.21.47 atas nama pelari Jepang Takanashi Nauko yang diraih di Bangkok, Thailand, pada 6 Desember 1981.
Pada saat start masih terlihat para pelari berkelompok besar tetapi memasuki 30 menit pertama sudah terbelah dalam beberapa kelompok sedangkan pelari putri Bahrain sudah mulai melesat di depan.
Setelah itu, ia langsung jauh meninggalkan para pelari lain hingga memasuki garis finis di dalam Stadion Gelora Bung Karno.
Lomba lari marathon putri yang digelar dalam pesta olahraga multievent antarnegara Asia ini diikuti 19 pelari 12 negara, sedangkan tuan rumah Indonesia tidak mengikutsertakan pelari di nomor ini.
Sejak awal, tercantum nama Triyaningsih yang tercatat sebagai peserta lomba lari marathon Asian Games 2018, tetapi nama pelari Indon esia itu tidak tertera dalam daftar peserta.
Manajer Atletik Indonesia Mustara mengatakan Triyaningsih tidak diikutsertakan di nomor lari marathon karena mengalami cedera.
Dengan begitu, Triyaningsih tidak tampil dalam ajang Asian Games 2018. Ia juga memiliki spesialisasi di nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter.
"Triyaningsih tidak turun di nomor lari 5.000 meter dan 10 ribu meter," kata Mustara.
Sebelumnya Sekjen PB PASI Tigor Tanjung mengatakan, cedera yang diderita Triyaningsih sudah berlangsung lama dan tim dokter tidak memberi rekomendasi untuk turun di lari marathon.
"Kalau soal cederanya apa tanyakan saja kepada tim dokter tetapi yang jelas cederany sudah lama," kata Tigor Tanjung.
Baca juga: Triyaningsih batal tampil pada nomor maraton
Pada perlombaan yang dimulai dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu, Chelimo menyentuh garis finis tercepat dengan catatan waktu 2.34.51.
Medali perak direbut pelari Jepang Nogami Keiko dengan catatan waktu 2.36.27 sedangkan medali perunggu direbut pelari Korea Utara Kim Hye Song dengan catatan waktu 2.37.20.
Raihan catatan waktu ketiga pelari itu masih jauh dari catatan rekor Asian Games 2.21.47 atas nama pelari Jepang Takanashi Nauko yang diraih di Bangkok, Thailand, pada 6 Desember 1981.
Pada saat start masih terlihat para pelari berkelompok besar tetapi memasuki 30 menit pertama sudah terbelah dalam beberapa kelompok sedangkan pelari putri Bahrain sudah mulai melesat di depan.
Setelah itu, ia langsung jauh meninggalkan para pelari lain hingga memasuki garis finis di dalam Stadion Gelora Bung Karno.
Lomba lari marathon putri yang digelar dalam pesta olahraga multievent antarnegara Asia ini diikuti 19 pelari 12 negara, sedangkan tuan rumah Indonesia tidak mengikutsertakan pelari di nomor ini.
Sejak awal, tercantum nama Triyaningsih yang tercatat sebagai peserta lomba lari marathon Asian Games 2018, tetapi nama pelari Indon esia itu tidak tertera dalam daftar peserta.
Manajer Atletik Indonesia Mustara mengatakan Triyaningsih tidak diikutsertakan di nomor lari marathon karena mengalami cedera.
Dengan begitu, Triyaningsih tidak tampil dalam ajang Asian Games 2018. Ia juga memiliki spesialisasi di nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter.
"Triyaningsih tidak turun di nomor lari 5.000 meter dan 10 ribu meter," kata Mustara.
Sebelumnya Sekjen PB PASI Tigor Tanjung mengatakan, cedera yang diderita Triyaningsih sudah berlangsung lama dan tim dokter tidak memberi rekomendasi untuk turun di lari marathon.
"Kalau soal cederanya apa tanyakan saja kepada tim dokter tetapi yang jelas cederany sudah lama," kata Tigor Tanjung.
Baca juga: Triyaningsih batal tampil pada nomor maraton
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018