Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 167 atlet dari 23 negara bersaing memperebutkan medali pada cabang olahraga kurash Asian Games yang berlangsung mulai 28-30 Agustus 2018 di JCC Assembly Hall.

Ke-169 atlet tersebut masing-masing berasal dari  Afghanistan sebanyak 10 atlet, Indonesia 14, India 14, Iran 12, Irak 2, Jepang 2, Kazakstan 12, Kirgistan 4, Kuwait 3, Mongol 14, Nepal 2, Pakistan 3, Philipina 8, Palestina 1, Suriah 2, Thailand 5, Tajikistan 7, Turkmanistan 14, Chinese Taipai 11, Uzbekistan 14, Vietnam 9, dan Yaman 4 atlet.

Cabang olahraga kurash mempertandingkan 7 kelas yakni -66 kg, -81 kg, -90 kg, +90 kg (putra), dan -52 kg, -63 kg, -78 kg, (putri).

Untuk hari pertama (28/8) mempertandingkan kelas - 52 kg putri, -66 kg putra dan + 90 kg putra, hari kedua, (29/8) kelas -81 kg putra, dan -63 kg putri dan  hari terakhir (30/8)  kelas -90 kg putra -78 kg putri.

Di Asian Games 2018, Indonesia di cabang olahraga Kurash menurunkan 14 atlet terbaiknya yakni 6 putri dan 8 putra yang nantinya akan bermain di tujuh kelas.

Ke-14 atlet tim kurash Indonesia tersebut Terry Kusumawardani Susanti (52 kg), Heka Maya Sari Sembiring (52 Kg), Siti Latifah (63 kg), Khasani Najmu Shifa (63 Kg), Szalsza Maulida, Marcelina Papara (78 Kg).

Kemudian Hendi Hadiat (66 kg), Aprilianda Adhi Timur (66 Kg), I Komang Adiarta, Bayu Febrian Rahman (81 Kg), Putu Adesta Wiradamungga (90 Kg), Muhammad Dhifa Alfais (+90), Billy Sugara (+90), Franklin Misionaris Kakalang (+90 Kg). 

Mereka di pimpin manajer Ira Purnamasari serta dua pelatih Sugiri Wijaya dan Deni Zulfendri.

Pewarta: Juraidi
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018